Potong Kayu, Kuli Bangunan Asal Malang Tewas

seorang dokter RS Bali Med, Karangasem menjelaskan kondisi Wahyudi yang sudah meninggal dunia kepada rekan kerjanya

KARANGASEM, Balifactualnews.com– Naas menimpa Wahyudi (65).  Kuli bangunan asal  Kecamatan Suren, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tewas saat sedang memotong kayu di proyek pembangunan klinik kesehatan, Lingkungan Galiran, Kelurahan Subagan, Kabupaten Karangasem.  

Belum diketahui secara pasti penyebab korban meninggal. Ada dugaan korban mengalami serangan jantung, karena sebelum kejadian korban sempat mengeluh kondisi tubuhnya lemas kepada rekan kerjanya. 

Kapolsek Karangasem AKP Sunarcaya melalui Kanit Reskrim Polsek Karangasem IPTU Ida Bagus Manuaba, dikonfirmasi, Rabu (4/10/2023) membenarkan adanya kecelakaan kerja hingga menyebabkan satu korban meninggal dunia tersebut. Dia mengatakan, kuli bangunan asal Malang itu meninggal dunia saat melakukan aktivitas memotong kayu, Selasa (3/10/2023) sore. “Begitu tersungkur, korban langsung dibawa rekan kerjanya ke ke Rumah Sakit  Bali Med  untuk mendapatkan penanganan,” kata IB Manuaba. 

Dijelaskan, sebelum kejadian, korban sempat diminta untuk makan dan beristirahat oleh teman kerjanya. Malu terhadap teman-temannya, usai beristirahat korban kembali melanjutkan pekerjaannya. 

“Korban hendak memotong kayu,  saat posisinya sedang jongkok tiba-tiba  korban tumbang tak sadarkan diri. Hasil pemeriksaan dokter  korban meninggal dunia diduga karena serangan jantung dan tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,”jelas IPTU Ida Bagus Manuaba. 

Memastikan penyebab kematian korban, pihak kepolisian sejatinya berencana untuk melakukan otopsi jenazah korban, tapi karena pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban dan menganggap  kejadian itu bagian dari musibah  sehingga langkah otopsi itu tak jadi dilakukan. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan keluarga korban melalui sambungan telepon. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Jenazah korban sudah dijemput pihak keluarga untuk dibawa pulang ke Malang,” pungkas IPTU Ida Bagus Manuaba. (dev/tio/bfn)

Exit mobile version