Ribuan Umat Ikuti Prosesi Melasti IBTK ke Toya Sah

ribuan-umat-ikuti-prosesi-melasti-ibtk-ke-toya-sah
Ribuan umat Hindu seantero Bali, mengikuti proses melasti Ida Bhatara Turun Kabeh Pura Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang ke Toya Sah, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kamis (10/4).

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Ribuan umat Hindu seantero Bali, mengikuti proses melasti Ida Bhatara Turun Kabeh Pura Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang ke Toya Sah, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kamis (10/4). Prosesi itu dilaksanakan serangkaian Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh yang puncaknya, Sabtu (12/4) besok.

Pantauan di lokasi, ribuan umat, mulai anak-anak, remaja hingga dewasa terlihat mulai berdatangan ke Pura Agung Besakih sejak pagi. Mereka terlihat melakukan persembahyangan sambil menunggu prosesi melasti dimulai.

Ribuan umat yang ngayah mundut (mengusung) pralingga dan pratima Ida Bhatara Kabeh serta atribut suci berangkat dari Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang pukul 10.00 Wita. Jalur melasti melintasi Banjar Besakih Kangin, Banjar Palak (Desa Besakih), Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, kemudian menuju Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat.

Iring-iringan melasti diawali tetamburan, aneka atribut suci seperti umbul-umbul, mamas, bandrangan, payung pagut, kober, penawasangaan, canang rawis, pasepan dan sekerura.
Barisan kedua merupakan iring-iringan jempana (prelingga). Posisi paling depan Ida Bhatara Ratu Bagus Pande, disusul Ida Ratu Pasek, Ida Ratu Bagus Penyarikan, Ida Ratu Dukuh Sedaning, Ida Bhatara Kiduling Kreteg, Ida Bhatara Lingsir, Ida Bhatara di Pura Gelap, Ida Bhatara Kiwa Tengen, Mas Pait, Manik Maketel lan Ratu Kubakal, Ida Bhatara Sunaring Jagat, Ida Bhatara Mpu Bradah, Ida Bhatara Mahadewa, Ida Bhatara Basukian, Bangun Sakti, Manik Mas, Bhatara Pasimpangan, Batumadeg, Dalem Praja Pati dan Dalem Puri.

Selanjutnya pratima dan pralingga Ida Bhatara Pedharman dari 12 Pura Pedharman. Pratima dari 8 pemaksaan, yakni pemaksaan Penataran Kawan, Pamaksan Penataran Kangin, Kiduling Kreteg, Batumadeg, Basukian, Banua Kangin, Banua Kawan, dan Ulun Kulkul.

Bendesa Adat Besakih sekaligus Ketua Panitia Karya, Jro Mangku Widiartha, mengatakan, upacara melasti merupakan rangkaian dari Karya IBTK di Pura Agung Besakih, tujuannya untuk mensucikan seluruh Pralingga Ida Bhatara yang ada di Pura Agung Besakih.

“Upacara melasti ini diikuti oleh masyarakat yang ada di Desa Adat Besakih dan Pregunung (desa penyangga) serta umat Hindu seantero Bali. Umat yang ikut melasti, wajib berjalan kaki dari Pura Agung Besakih menuju Toya Sah. Jaraknya sekitar 9 kilometer. Selama prosesi melasti pecalang dan petugas kepolisian juga siaga melakukan pengamanan. Hal ini dilakukan agar prosesi melasti dapat berjalan aman dan lancar,” jelas Jro Mangku Widiarta.

Sehari sebelumnya, lanjut Jro Mangku Widiarta, dilaksanakan upacara nedunang pralingga Ida Bhatara dari Pelinggih Pura masing-masing untuk berkumpul di Pesamuan Agung Besakih. Dalam prosesi ini, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata bersama Ketua DPRD I Wayan Suastika juga ikut ngayah mundut pralingga Ida Bhatara Kiduling Kreteg ke Pesamuhan Agung.

Widiartha juga berharap seluruh masyarakat yang ikut dalam upacara melasti serangkaian dari Karya IBTK di Pura Agung Besakih untuk taat dan mengikuti surat edaran (SE) Gubernur Bali nomor 08 tahun 2025. Seperti tidak membawa kantong plastik, air mineral gelas, tidak membuang sampah sembarangan dan yang lainnya. (tio/bfn)