SEMARAPURA, Balifactualnews.com – Pj. Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika menghadiri puncak Acara Hari Jantung Sedunia yang dilaksanakan di halaman RSUD Klungkung, Minggu (15/9).
Pj. Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika dalam sambutannya menyampaikan bahwa sangat menyambut baik berbagai aktivitas yang diselenggarakan pada puncak acara Hari Jantung Sedunia.
“Melalui Hari Jantung Sedunia, mari Kita semua menjaga kesehatan jantung kita,” harap Pj. Bupati I Nyoman Jendrika.
I Nyoman Jendrika berpesan kepada Masyarakat agar terus menerapkan perilaku CERDIK bagi yang sehat dan PATUH bagi penyandang penyakit jantung dan PTM lainnya.
I Nyoman Jendrika juga berpesan kepada Dinas kesehatan agar dapat berkolaborasi dengan RSU di Kabupaten Klungkung dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan agar dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan jantung masyarakat Klungkung.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Bali, dr. I Kadek Susila Surya Darma, SpJP menyampaikan bahwa sebenarnya World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia jatuh pada tanggal 29 September disetiap tahunnya, namun pada tahun ini puncak acara dilaksanakan pada hari Minggu (15/9), agar tidak mengganggu jalannya rangkaian kegiatan Pilkada serentak 2024 yang dilaksanakan pada Bulan November 2024.
Sementara ketua panitia kegiatan Hari Jantung Sedunia Dr. Gusti Putu Sri Andayani Sp Jp menyatakan
Penyakit kardiovaskular (PKV) adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit ini telah memakan korban sebanyak 17,3 juta orang setiap tahunnya. Di Indonesia, penyakit ini juga masih menjadi penyebab kematian tertinggi sehingga seluruh masyarakat perlu mengambil peran dalam mencegah tingginya angka kesakitan dan kematian.
World Heart Orgaization(WHO) melaporkan bahwa PKV menyumbang sebesar 31% dari kematian global per tahun.
Di Indonesia, sebesar 37% kematian disebabkan oleh PKV, salah satuya adalah penyakit jantung koroner.
Walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran berkembang dengan sangat pesat, angka kematian akibat PKV semakin meningkat. Selain itu, tingginya biaya pengobatan menyebabkan peran promosi dan edukasi kesehatan tetap menjadi pilihan utama dalam mencegah kejadian PKV, sehingga diharapkan kedepannya angka kematian juga dapat ditekan.
“Hari Jantung Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 29 September, merupakan sebuah momentum penting dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kesehatan jantung di seluruh dunia. Dalam rangka mensukseskan program PERKI untuk memperingati Hari Jantung Sedunia (World Heart Day) yang jatuh pada tanggal 29 September 2024, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) Cabang Bali berencana mengadakan serangkaian kegiatan yang dapat dilakukan bersama dengan masyarakat untuk dapat mewujudkan kesehatan jantung pada khususnya dan seluruh tubuh pada umumnya,” ungkapnya.
Lebih jauh ditambahkan pada tahun 2024, tema global yang diusung adalah “Use Heart for Action,”yang bertujuan untuk mengajak masyarakat mengambil tindakan nyata dalam menjaga kesehatan jantung. Dengan cinta dan tindakan nyata, kita dapat menciptakan perubahan positif untuk kehidupan yang lebih sehat dan panjang. Untuk mewujudkan itu semua sangat diperlulan juga kolaborasi dengan kebijakan pemerintah.
“Pada peringatan kali ini juga disertai dengan sosialisasi aplikasi detak- C . Aplikasi “DETAK C” atau deteksi jantung secara cepat dan akuraT merupakan mobile app berbasis artificial intelligence (AI) yang dikembangkan untuk mengurangi pre-hospital delay pada pasien dengan sindroma koroner akut,” pungkasnya.
.
Puncak Acara diisi dengan senam jantung sehat, senam low impact, edukasi/penyuluhan jantung dengan tema Cegah dan Kendalikan PJK dengan “Cerdik dan Patuh”, dan pelayanan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, EKG, dan skrinning Kardiovaskular. (roni/bfn)