MANGUPURA, Balifactualnews.com – Komitmen mengatasi permasalahan sampah di wilayah Kabupaten Badung, Bupati Giri Prasta meresmikan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle (TPST 3R) di Desa Jagapati Abiansemal, Senin (4/12).
Bupati Giri Prasta mengatakan, peresmian TPST 3R ini sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan sampah dari hulu. Dalam pengoperasiannya TPST 3R akan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah yang akan dibarengi dari partisipasi masyarakat di setiap desa.
“TPST 3R hadir di setiap desa sebagai solusi efektif mengurangi volume sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Nantinya semua TPST 3R akan dilengkapi dengan sarana atau alat operasional dan memberikan gaji yang berstandar UMK kepada para pegawai di setiap TPST 3R,” ucap Giri Prasta.
Giri Prasta mengajak pihak Desa Jagapati agar mampu menjadi desa yang berdikari, desa yang mandiri, tidak bergantung pada pihak lain dalam menangani sampah. Harapannya kedepan desa di badung bergerak menjadi desa mandiri.
“Saya mau semua desa di Badung membangun TPST 3R. kalau ada desa di Badung tidak memiliki TPST 3R berarti perbekelnya tidak bekerja. Contohnya pembangunan TPST 3R Desa Jagapati menjadi legasi untuk generasi penerus dalam menangani sampah. Inilah upaya kita mewujudkan Badung hebat, Badung Juara. Untuk Desa Jagapati saya akan berikan tambahan dan PHR sebagai wujud apresiasi Pemerintah Kabupaten Badung untuk Desa Jagapati,” imbuh Bupati Giri Prasta.
Sementara itu, Perbekel Desa Jagapati Wayan Sutarga sangat berterimnakasih kepada Bupati Giri Prasta dan berterima kasih kepada Pemkab Badung melalui Dinas PUPR, DInas LHK, dan masyarakat karena berkat bantuan dan kerjasamanya, akhirnya TPST 3R Desa Jagapati bisa beroperasi.
Dijelaskan Sutarga, pembangunan TPST 3R Desa Jagapati diawali pada tahun 2019 dengan anggaran Rp 1 miliar lebih, dan di tahun 2023 ini mendapatkan dan BKK Pemkab Badung sebesar Rp 509 juta. Bantuan tersebut kata dia digunakan untuk kelengkapan sarana dan menggaji pegawai.
“Kami juga intens turun mengedukasi masyarakat untuk menyelesaikan sampah berbasis sumber, menjadikan gerakan pemilahan sampah dan pengumpulan sampah plastik menjadi barang bermanfaat. Saat ini kami memiliki 400 pelanggan dengan waktu penjemputan sampah setiap 2 hari sekali yang terdiri atas 3 jenis sampah yaitu organic, anorganik, dan residu,” papar Sutarga. (ims/bfn)
