Sopir Minibus Maut Akui Lalai, Laju Kendaraan Diatas 80 Km per Jam

sopir-minibus-maut-akui-lalai-laju-kendaraan-diatas-80-km-per-jam
Foto: Kasat Lantas AKP I Komang Sapta Pramana
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Penyidik Satlantas Polres Karangasem melanjutkan pemeriksaan terhadap I Gede Dana (62), sopir minibus maut yang menewaskan enam orang pemedek di perbatasan Bangli-Karangasem, Minggu (19/11).

Setelah dua jam menjalani pemeriksaan, Dana akhirnya mengaku lalai. Di jalan sempit disusul turunan tajam itu dia meacu kendarannya 80 Km per jam hingga membuat kehilangan kendali.

“Saat kami periksa, tersangka dana mengaku lalai. Sebelum diperiksa ia memasuki turunan kecepatan minibus diperkirakan diatas 80 km per jam,” kata Kasat Lantas Polres Karangasem AKP I Komang Sapta Pramana, dikonfirmasi Minggu (19/11/2023).

Baca juga : Satu Sekolah Merinding, Bau Aneh Tercium dari Bangku Duduk Wikrama, Anak SDN 2 Sukadana yang Meninggal Dunia Kecelakaan Mini Bus di Bangbang

Dalam pemeriksaan tersebut, sopir minibus juga mengakui bahwa sebelum memasuki turunan, sudah ada beberapa permasalahan yang dialami karena kurang konsentrasi sehingga membuat laju kendaraan sedikit oleng. Hingga akhirnya hilang kendali saat tiba di turunkan perbatasan Bangli-Karangasem.
“Saat minibus sedikit oleng di jalur turunan, sopir juga mengaku ada beberapa penumpang yang berteriak histeris hingga membuatnya tidak fokus dalam berkendara dab memicu terjadinya kecelakaan,”kata Sapta.

Diejlqskan, jendati susah mebgaku lalai, sopir minibus belum ditetapkan sebagai tersangka. Itu dilakukan karena pihaknya masih perlu gelar perkara dan juga kelengkapan administrasi yang dibutuhkan. Selain itu, Sapta juga mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Polda Bali untuk kelengkapan administrasi penyidikan (mindik) untuk mengetahui tindakan apa saja yang akan dilakukan selanjutnya.

Baca juga : Bertemu Dubes Perancis, Pj. Gubernur Bali Bahas Potensi Kerjasama Strategis

“Sopir minibus masih kami izinkan pulang ke rumahnya dan belum ditahan karena karena masih perlu istirahat pasca menjalani pengobatan,” kata Sapta.

Selain itu, pihaknya juga mengaku akan memanggil ahli mekanik sesuai dengan merek kendaraan untuk melakukan pengecekan terhadap minibus tersebut untuk mengetahui secara pasti apakah minibus mengalami rem blong atau tidak. (tio/bfn)