Satu Sekolah Merinding, Bau Aneh Tercium dari Bangku Duduk Wikrama, Anak SDN 2 Sukadana yang Meninggal Dunia Kecelakaan Mini Bus di Bangbang

satu-sekolah-merinding-bau-aneh-tercium-dari-bangku-duduk-wikrama-anak-sdn-2-sukadana-yang-meninggal-dunia-kecelakaan-mini-bus-di-bangbang
Kepala Sekolah SDN 2 Sukadana, Ni Luh Sudani sedang emnunjukkan foto anak didiknya Wikrama yang telah tiada, Jumat(17/11/2023)
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com – Kecelakaan tunggal sebuah mini bus nopol DK 7075 SY yang terguling di jalan tanjakan Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli perbatasan Desa Nongan, Kecamatan Redang, Karangasem, Kamis (16/11) kemarin, menyisakan duka yang mendalam bagi sekolah SD Negeri 2 Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem, pasalnya salah satu anak didik sekolah tersebut ikut menjadi korban meninggal dunia.

Ditemui awak media, Kepala Sekolah SDN 2 Sukadana, Ni Luh Sudani Jumat(17/11/2023) mengatakan, pihaknya sangat terkejut dengan berita kecelakaan maut yang telah merenggut nyawa anak didiknya yakni I Komang Wikrama Yogi Arta(9).

Berita Terkait : Mengarah Tersangka, Sopir Mini Bus Maut Ditahan

Suasana duka pun tidak bisa ditutupi bagi para guru maupun teman-teman Wikrama di SDN 2 Sukadana, ia disebut merupakan siswa yang periang dan banyak disenangi teman-temannya. Tangisan para pendidik dan siswa di sekolah Wikrama pun tak terbendung. Semuanya kompak menyebut Wikrama adalah teman yang ceria. “Saya sangat terkejut dan mennagis, bahkan sampai tak bisa tidur malamnya,” sebut Ni Komang Ayu Trisna Oktarini.

“Sebelum kejadian menimpa Wikrama, dia bersekolah seperti biasa, kemudian permisi pulang lebih dulu karena akan bersembahyang di Bangli. Anak itu memberanikan diri untuk meminta izin pamitan dengan guru agama sekaligus cium tangan, tapi anehnya hanya satu guru saja yang disalaminya,” jelas Ni Luh Sudani.

Baca Juga : BKK Provinsi Ditunda, Pengerjaan Irigasi di Manggis Dihentikan 

Sudani menambahkan, pasca kejadian yang menimpa Wikrama, para siswa yang berada di SDN 2 Sukadana tidak berani memasuki ruang kelas, terlebih kelas IV kelasnya dia. “Kami dan semua anak didik sembahyang dulu sebelum memasuki ruangan kelas, agar semuanya lebih tenang,” lanjutnya.

Dijelaskannya, banyak yang merinding sebelum memasuki kelas, bahkan ada yang mencium bau tak sedap yang berasal dari bangku duduk korban. Disinyalir arwah Wikrama masih berada di sekolah tersebut.

“Kami mencium bau aneh, seperti bau amis dari sini ( sambil menunjuk tempat duduk Wikrama), mungkin dia masih disini,” jelasnya yang diiyakan oleh anak didik lainnya. (ger/bfn)