KARANGASEM, Bali Factual News – Pemandangan memalukan disuguhkan beberapa oknum anggota DPRD Karangasem dalam rapat paripurna yang mengundang Bupati Gede Dana, Senin (22/1/2024).
Rapat paripurna yang mengagendakan Pidato Pengantar Bupati Karangasem terkait Raperda Tentangan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha dan materi Ranperda Tengang Pemberian Intensif dan Kemudahan Penanaman Modal, itu dipimpin Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika didampingi dua Wakil Ketua DPRD, I Nengah Sumardi, I Gusti Ngurah Gede Subagiartha dan I Wayan Parka.
Rapat paripurna belum dimulai, suasana ruang rapat paripurna Dewan terlihat mulai gaduh. Pemandangan menggelikan itu sengaja diumbar tat kala Bupati Gede Dana masuk ruang rapat paripurna di lantai tiga Gedung DPRD Karangasem.
Begitu Bupati Dana duduk di meja pimpinan sidang, seperti dikomando anggota Fraksi Golkar seperti I Komang Sartika, I Nyoman Musna Antara, Agung Dwi Putra dan Nyoman Sumadi, serta I Wayan Dikep, langsung keluar ruang rapat paripurna. Langkah serupa juga diikuti beberapa anggota Fraksi Nawa Satya Partai Nasdem, seperti I Made Juwita, Susinta dan Nengah Rinten, serta anggota Fraksi Partai Gerindra seperti Kadek W Kusmiya Dewi, Deni Suryawan Giri dan Ida Bagus Adnyana. Sedangkan dua fraksi, yakni Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Catur Warna, seperti I Wayan Budi SH, Haji Marjuhin dan Made Mangku, masih tetap bertahan di ruang rapat paripurna, sebelum akhirnya sidang di skor dan ditunda.
Tanda-tanda tiga fraksi itu akan melakukan walk out rapat paripurna sudah tercium saat mereka berkumpul di ruang Wakil Ketua 2 DPRD Karangasem. Parahnya lagi oknum anggota DPRD Karangasem tersebut semakin tidak memperlihatkan etikanya setelah mereka menyandera absensi rapat paripurna yang awalnya tercatat 25 anggota Dewan yang hadir dalam rapat paripurna tersebut dan melanggar tata tertib Dewan yang dibuatnya. Komang Sartika, anggota DPRD dari Fraksi Golkar ditemui usai melakukan aksi keluar dari rapat paripurna tersebut, mengatakan, bahwa dia dan rekan – rekannya bukan keluar meninggalkan rapat melainkan walk out. Hal ini dilakukan sebagai bentuk akumulasi kekecewaan yang terjadi selama ini terhadap pihak eksekutif.
“Dari rembug temen temen 4 fraksi sebelum rapat Paripurna sepakat melakukan aksi ini, jadi kami walk out ya, bukan keluar. Alasan kami walk out karena ada beberapa catatan, seperti ketidak konsistennya Bupati terhadap kesepakatan tentang APBD,” kata Sartika.
Sartika mengatakan, aksi walk out yang dilakukan itu tidak bermaksud menghalangi apapun yang dilakukan Bupati, namun pihaknya melakukan aksi itu karena ingin berfikir sejenak bersama anggota faksi untuk melakukan hal yang dianggap bagus untuk dilakukan Pemerintah Karangasem kedepan.
Sebelumnya, I Wayan Dikep dari Fraksi Golkar sudah sempat mengingatkan teman-temannya untuk tidak melakukan hal itu. Selain melanggar tata tertib juga tak elok dan terkesan sangat tidak beretika..
“Saya sempat mengusulkan kepada teman-teman agar tidak melakukan langkah itu. Jauh beretika tidak masuk ruang paripurna dari pada masuk dalam rapat paripurna tapi keluar setelah tamu yang kita undang datang. Ini kan sangat tidak elok,” ucap Dikep.
Sementara itu, Ketua DPRD Karangasem, I Wayan Suastika, mengaku, tidak menyangka jika sebagian anggota dewan akan melakukan aksi walk out. “Ya rapat paripurna ditunda dan kami akan jadwalkan kembali,” pungkas Suastika. (tio/bfn)