DENPASAR, Balifactualnews.com –Setelah berhasil menembus final kejurnas bulutangkis, nama Ni Ketut Winda Suryaningtias semakin moncer dan mecuat di kalangan pebulutangkis Bali. Ada apa? Winda demikian dia dipanggil. Pebulutangkis muda Bali yang masih berusia 16 tahun ini merupakan adik kandung mantan pebulutangkis Bali Made Deya Surya Saraswati.
Belangkangan, nama pebulutangkis muda ini mencuat dengan klub bulutangkis PB Dajarum Kudus, saat masuk final Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bulutangkis yang digelar di Jakarta baru-baru ini. Sayangnya di final Ketut Winda dikalahkan pebulutangkis senior di kategori Dewasa, Fitriani.
Kalau nantinya di Mukernas PB PBSI, Made Deya Surya Saraswati pada 19-21 Januari 2024 di Jakarta ada perubahan kuota dari 3 menjadi 4 di 2 single dan 1 double, maka Ketut Winda sangat dibutuhkan PBSI Bali untuk bisa turun di PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Ini karena penampilan Ketut Winda yang mengkilap di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bulutangkis di Jakarta baru-baru ini membela klubnya PB Djarum Kudus.
“Benar memang Bali membutuhkan Ketut Winda karena performanya yang bagus dan sampai tembus final meski di final meski akhirnya kalah sama pebulutangkis seniornya, Fitriani dari PB Exist. Ini artinya peluangnya besar untuk meraih medali di PON 2024 nanti. Sayang PB Djarum Kudus klubnya tak mengijinkan Ketut Winda turun di PON 2024 sampai saat ini,” jelas Ketua Umum Pengprov PBSI Bali Wayan Winurjaya saat dihubungi Kamis, (28/12/2023).
Sebelum tembus final Kejurnas lanjutnya, Ketut Winda sudah mengalahkan beberapa pemain senior yang diatasnya. Itu artinya, kualitas Ketut Winda setara bahkan lebih dibanding dengan tiga pebulutangkis putri PON Bali sekarang ini.
“Ketut Winda memang sudah kami masukkan ke long list PON 2024, yang artinya kalau saja PB Djarum Kudus memperbolehkan turun di PON 2024 dan kuota bertambah 1atlet dari 3 menjadi 4 maka prestasi bulutangkis Bali terbuka lebar. Satu kali lagi Ketut Winda sudah masuk long list maka provinsi lainnya tidak bisa merekrut Ketut Winda untuk PON 2024,” tutupnya. (ena/bfn)