KARANGASEM, Balifactualnews,com–Nekat mendaki Gunung Agung, Karangasem, Bali, tanpa ditemani guide. Fleur Biegstraaten (29) seorang bule asal Belanda, terpeleset di ketinggian Setibanya 1600 MDPL dan terjatuh ke jurang sedalam 15 meter, Kamis (23/5/2024).
Bule yang menginap di Hotel Swahita Ubud, Jl Tirta Tawar, Banjar Dinas Kutuh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar itu, mendaki bersama bule laki-laki asal Denmark, bernama Patrick Savskon Andersen (33).
Fleur meregang nyawa dengan luka serius pada sekujur tubuhnya. Selain mengalami patah tulang rahang bawah dan patah tulang lengan kiri bagian atas, korban Fleur juga menderita luka lecet pada perut bagian kanan, luka robek pada dagu dan gigi depannya patah.
Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiartha melalui Kasi Humas IPTU I Gede Sukadana membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan hasil olah TKP dan visum luar yang dilakukan jajaran Polsek Selat, korban meninggal dunia akibat luka serius yang diderita setelah terjatuh ke ke jurang sedalam 15 meter di lereng Gunung Agung.
“Tidak ditemukan adanya unsur kekerasan yang mengarah ke tindak pidana, Korban meninggal dunia murni karena kecelakaan,” jelas IPTU Sukadana, Jumat (24/5/2024).
Dijelaskan korban bersama pasangan kekasihnya mendaki ke puncak Gunung Agung melalui jalur pendakian Pura Pasar Agung Desa Sebudi. Kedua wisatawan itu tiba di parkiran Pura Pasar Agung dengan mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX No Pol DK 3997 FCN warna hitam, sekitar pukul 03,00 Wita. Saat naik kepuncak kedua wisatawan itu tanpa ditemani guide lokal.
Petaka menimpa saat pendakian mencapai ketinggian 1600 MDPL, Fleur terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter. Mendapati temannya terjatuh, Patrick Savskon Andersen, langsung balik arah dan turun ke Parkiran Pura Pasar Agung untuk mencari bantuan. Tiba disana dia mendapati Ketua Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), I Wayan Mertayasa. Setelah mendapatkan pemberitahuan ada pendaki yang terjatuh, Mertayasa lantas memanggil 20 orang anggotanya untuk melakukan upaya evakuasi ke Puskesmas Selat agar cepat mendapatkan penanganan.
Saat masih ditandu menuruni lereng Gunung Agung korban masih bisa berbicara, bahkan saat tiba di Parkiran Pasar Agung korban juga dalam kondisi sadar. Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Selat menggunakan Mobil. Sekira pukul 05.45 Wita Korban tiba di Puskesmas Selat dan langsung ditangani tim medis Puskesmas Selat.
Tim medis Puskesmas Selat yang menangani korban, Dr. Bayu Pradnyana, mengatakan, hasil pemeriksaan yang dilakukan, korban diperkirakan sudah meninggal dunia dalam perjalanan dari parkiran Pura Pasar Agung ke Puskesmas Selat.
“Berdasarkan keterangan medis, korban meninggal dunia dengan kondisi patah tulang rahang bawah, patah tulang lengan kiri bagian atas,, luka lecet pada bagian perut kanan, luka robek pada dagu dan gigi depannya patah,” jelas IPTU Sukadana. (tio/bfn)