Terseret Arus, KMP Agung Samudra XVIII Kandas di Selat Bali

terseret-arus-kmp-agung-samudra-xviii-kandas-di-selat-bali
Tim SAR gabungan saat akan mengevakuasi KMP Agung Samudra XVIII kandas di perairan Selat Bali, Minggu (11/2).

GILIMANUK, Balifactualnews.com – KMP Agung Samudra XVIII kandas di perairan Selat Bali karena terseret arus deras, pada Minggu (11/2). Kapal dengan rute Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk tersebut tercatat mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang anak buah kapal (ABK). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu dan Tim SAR gabungan mengevakuasi penumpang kapal naas itu.

Koordinator Pos SAR Jembrana, Dewa Hendri kepada media masa mengungkapkan, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menerima informasi adanya kapal yang kandas di Selat Bali pada pukul 13.55 Wita dari anggota Pos TNI AL Gilimanuk.

“Atas laporan tersebut, kami Segera menugaskan 5 personil dari Pos SAR Jembrana menuju Gilimanuk untuk pergerakan rubber boat. Selain itu proses evakuasi juga menggunakan 2 unit speed boat dan 2 unit RIB. Dalam proses evakuasi, kami juga melibatkan unsur SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar,  TNI AL Pos Gilimanuk, Polairud Polres Jembrana, Polsek Gilimanuk, KP3 Gilimanuk, Brimob Kompi C Gilimanuk, KSOP Gilimanuk, BPBD Kabupaten Jembrana, KPLP, Potensi SAR 115 dan agen kapal. ungkap Dewa Hendri.

Dewa Hedri menjelaskan, awalnya Kapal lepas sandar sekitar pukul 11.50 Wita, namun sekitar satu jam berselang KMP Agung Samudra XVIII terseret arus kemudian kandas di sebelah utara Pelabuhan Gilimanuk. “Tepatnya kurang lebih sekitar 1 mil dari Pelabuhan Gilimanuk ke arah barat, tepatnya di sebelah utara,” tambahnya.

Setelah berjibaku dengan waktu, pada pukul 16.45 Wita akhirnya tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi penumpang dengan selamat. Sebanyak 38 orang dibawa menuju Ruang Tunggu ASDP Gilimanuk, sementara 4 penumpang lainnya beserta ABK tetap berada di dalam kapal. “Saat ini kapal masih kandas dan menunggu air pasang, rencananya nanti malam akan ditarik dengan tug boat,” ungkap Dewa Hendri. (ger/bfn)

 

Exit mobile version