KARANGASEM, Balifactualnews.com – Pada perayaan Upacara Tumpek Landep yang datang setiap enam bulan sekali, Keluarga Puri Karangasem secara rutin melaksanakan ritual penyucian Keris Pusaka yang tersimpan di Puri Agung Karangasem. Namun ada hal yang menarik, para perayaan Tumpek Landep ini pihak Puri melibatkan Forkompinda Karangasem.
Kepada awak media, salah satu tokoh Puri Karangasem Anak Agung Made Kosalia pada Sabtu(27/7) mengatakan, pejabat daerah sudah seharusnya mengenali tradisi adat dan budaya daerahnya masing-masing.
”Momentum hari Tumpek Landep ini merupakan hari yang tepat untuk memperkenalkan adat dan tradisi kususnya di Kabupaten Karangasem. Sebagai salah satu peninggalan sejarah, pusaka pusaka yang ada disini juga dilakukan upacara,” ucap Koasalia.
Setelah dilakukan berbagai ragam upacara yang dipuput oleh Ida Pedanda, sejumlah keris pusaka mulai dikeluarkan. Selain ada keris pajenengan yang merupakan keris warisan dari raja Karangasem kepada keturunannya, ada juga keris yang bernama ‘Ki Baru Upas’ keris saselet atau keris yang sering dipakai Raja Karangasem, dan ada yang bernama ‘Keris Ida Batara Alit Sakti’. Keris ini adalah eris leluhur yang ada di Pura Bukit.
”Semua keris tersebut kami lakukan upacara pasupati, yang sudah secara rutin kami laksanakan setiap piodalan Tumpek Landep,” imbuh Kosalia.
Tampak sejumlah pimpinan daerah seperti Bupati Karangasem I Gede Dana dan kapolres Karangasem, AKBP I Nengah Sadiarta, tampak dengan cermat melihat lnagsung keris yang dipasupati tersebut.
Kosalia lantas membeberkan, Keris Ki Baru Upas adalah keris yang spesial. Keris ini dipakai sebagai tongkat komando Raja Karangasem. “Keris KI Baru Upas sangat bertuah dan sangat disakralkan. Keris tersebut juga menjadi saksi kerajaan Karangasem saat menaklukkan wilayah Lombok. Bentuk kerisnya tidak ada lekukan. Mirip pedang. Warnanya hitam kebiruan,” terangnya seraya menambahkan, untuk menjaga kondisinya, perawatan keris itu sangat spesial, dirawat dengan mengolesi minyak yang sangat khusus,” pungkas Anak Agung Made Kosalia, yang juga kepala pengelola Taman Tirtagangga. (ger/bfn)