KARANGASEM, Balifactualnews.com – Dalam semangat ngayah yang tulus serta berlandaskan nilai-nilai Tri Hita Karana, Pasikian Pasemetonan Yowana Dharma Prawerthi Sabha Jungutan kembali menunjukkan kiprahnya sebagai duta perubahan positif di tengah-tengah masyarakat. Kali ini, organisasi pemuda Desa Adat Jungutan ini menyelenggarakan sebuah Webinar Kesehatan Mental bertajuk “Merawat Diri, Merawat Jiwa, Pentingnya Mental Health di Dunia Modern”.
Baca Juga : Kloter Pertama Bright Career Kampus Monarch Bali Candidasa Berangkat Kerja Menuju Turki
Ketua Pasikian Pasemetonan Yowana Dharma Prawerthi Sabha Jungutan, Ida Bagus Manobhawa Wijaya Kusuma mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya tekanan sosial, akademik, dan emosional yang dirasakan oleh generasi muda, khususnya di era digital yang serba cepat. Webinar ini menjadi ruang edukatif sekaligus reflektif, mengajak peserta untuk menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental sebagai bagian dari kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan.
“Webinar ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi bentuk nyata kepedulian pemuda terhadap diri dan lingkungannya. Kami ingin menunjukkan bahwa peduli kesehatan mental bukan hal yang tabu. Justru sebagai generasi muda, kami harus menjadi pelopor dalam membangun kesadaran bahwa menjaga pikiran dan jiwa itu sama pentingnya dengan menjaga fisik,” ujarnya kepada media ini pada Jumat(25/4/2025).
Manobhawa Wijaya Kusuma melanjutkan, Kegiatan Webinar Kesehatan Mental “Merawat Diri, Merawat Jiwa Pentingnya Mental Health di Dunia Modern” bertujuan untuk memberikan edukasi dan ruang diskusi mengenai pentingnya kesehatan mental, tetapi juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan organisasi dalam mendukung kegiatan sosial dan pemberdayaan pemuda di Desa Jungutan, Karangasem.
Melihat dari sinergi nilai lokal dan isu global saat ini, sebagai organisasi yang menjunjung tinggi filosofi Tri Hita Karana, Yowana Dharma Prawerthi Sabha Jungutan memahami bahwa keseimbangan hidup menyangkut hubungan dengan Tuhan (Parahyangan), alam (Palemahan), dan sesama manusia (Pawongan) yang juga menyangkut dengan diri sendiri.
Melalui webinar ini, para peserta diajak untuk mengenali tanda-tanda stres dan gangguan psikologis sejak dini, bagaimana mengelola tekanan emosi secara sehat, menjalin relasi empatik dan penuh kesadaran dengan orang lain dan menemukan cara sederhana untuk menjaga kesehatan mental setiap hari.
Melalui kegiatan ini, panitia membuka kesempatan penggalangan dana (donasi sukarela) sebagai bentuk partisipasi dan dukungan nyata dari masyarakat luas terhadap visi organisasi. Dana yang terkumpul dari kegiatan ini akan digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan sosial dan edukatif lainnya di bidang kesehatan mental, spiritualitas, serta pelestarian budaya di kalangan pemuda. Pengembangan program pembinaan generasi muda di Desa Jungutan, seperti pelatihan kepemimpinan, literasi digital, dan kegiatan kreatif berbasis budaya lokal.
Mendukung keberlangsungan kegiatan organisasi, seperti pengadaan sarana prasarana, media pembelajaran, serta dokumentasi kegiatan agar dapat menjangkau lebih banyak pemuda ke depannya.
“Dengan berpartisipasi dalam penggalangan dana ini, para donatur turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat, sadar, dan berdaya, khususnya di kalangan generasi muda Bali. Dukungan sekecil apapun akan sangat berarti untuk keberlanjutan misi sosial dan budaya yang diusung oleh Yowana Dharma Prawerti Sabha Jungutan,” imbuh Ida Bagus Manobhawa Wijaya Kusuma.
Baca Juga : Salak Sibetan Dilirik Media Internasional
Dalam webinar ini akan hadir narasumber Wiwin Theofani Sekeon, M.Psi, seorang psikolog profesional yang telah banyak berkecimpung dalam isu-isu kesehatan mental, terutama dalam konteks anak muda dan dunia digital. Ia akan membagikan wawasan seputar tantangan kesehatan mental serta solusi konkret yang bisa dilakukan sehari-hari. (ger/bfn)