6000 KK Lebih Penduduk Karangasem Alami Kemiskinan Ekstrim

Terbanyak di Kecamatan Abang

6000-kk-lebih-penduduk-karangasem-alami-kemiskinan-ekstrim
I Nyoman Sutirtayasa, Kepala Bappelitbangda Kabupaten Karangasem.

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Karangasem tahun 2022 berjumlah  28. ribu  KK lebih. Dari jumlah tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbanda) setempat, merilis sebanyak  6000 KK lebih penduduk Karangasem masuk dalam zona kemiskinan ektrim.

Kepala Bappelitbangda Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa, mengatakan, jumlah kemiskinan ekstrim sebanyak itu merupakan hasil verifikasi dan validasi (verivali)  yang dilakukan terhadap data kemeskinan ektrim dari Kementrian Koordinator Bidang  Pembangunan Manusia dan Budaya (Kemenko PMK)  sebanyak 7.130 KK.

“Data kemeskinan ekstrim dari Kemenko PKM   kami lakukan verivali di tingkat desa/ kelurahan. Hasilnya ditemukan sebanyak 6000  KK lebih penduduk Karangasem masuk dalam kelompok kemiskinan ekstrim,”  ungkap Sutirtayasa, Senin (26/12/2022).

Dari data yang ada, kemiskinan ekstrim terbanyak ada di Kecamatan  Abang dengan jumlah 2.516 KK ,  di tempat kedua ditempati kecamatan Kubu dengan jumlah  kemiskinan ekstrim sebanyak 1.300 KK dan ditempat ketiga ditempati Kecamatan Karangasem dengan jumlah kemiskinan ektrim sebanyak 11.470 KK .

Sedangkan kemikinan ekstrim terkecil ada di Kecamatan Manggis dengan jumlah 186 KK, di susul Kecamatan Selat  sebanyak 374 KK dan Kecamatan Bebandem sebanyak 572 KK.

Jumlah kemeskinan ektrim tersebut, Lanjut Sutirtayasa,   masuk kedalam kategori desil 1 (kemiskinan paling ektrim) dari Desil 10 ( istilah dalam statistika untuk yang membagi kelompok data menjadi sepuluh bagian yang sama rata atau rumah tangga dalam kelompok 10% dengan tingkat kesejahteraan paling tinggi, Red).

“Penanganan kemiskinan tidak hanya berfokus pada penanganan kemiskinan ektrim. Kami juga  memiliki kewajiban  kemiskinan yang masuk dalam desil 2 dan desil 3 agar tidak masuk  dalam kelompok kemiskinan ektrim,” ucapnya.

Mantan Kadis PUPR Karangasem ini menambahkan,  indikator kemiskinan ekstrim  yang dialami 6.348 KK penduduk Karangasem itu,  karena mereka rata rata berpenghasilan dibawah Rp358.233 per kapita per bulan atau Rp11.941 per kapita per hari.   Sesuai program pemerintah, kemiskinan ektrim  ini  penanganannya harus bisa dituntaskan tahun 2024 mendatang.

Mengurangi beban biaya untuk warga yang masuk kelompok kemiskinan ektrim tersebut, kata Sutirtayasa, pemerintah pusat  sudah membuat beberapa program, diantaranya program keluarga harapan,  bantuan sembako, program Indonesia Pintar, BLT Desa, Bantuan Sosial Tunai, Bantuan Sosial Presiden,  Top up Bansos Regler, Bantuan Beras, pemasangan listrik gratis, subsidi listrik, subside elpiji dan  Jaminan Kesehatan Nasional, etrmasuk juga bantuan untuk disabilitas dan  lanjut usia.

“Ada tiga strategi yang akan  kami terapkan untuk mengurangi jumlah kemiskinan ektrim ini, selain mengurangi beban pengeluaran masyarakat, juga menggenjot  pandapatan masyarakat dan penurunan jumlah kantong kemiskinan. Penangannya harus kerja ekstra keras, tentu semua ini bisa dilaksanakan  melalui kerjasama sama dengan OPD yang lain,” tukasnya. (tio/bfn)

Exit mobile version