Basarnas Selenggarakan Pelatihan Potensi SAR di Negara

banner 120x600
Pelatihan Potensi SAR

________________________________________________________________________________

JEMBRANA — Negara merupakan salah satu wilayah dengan potensi kerawanan Sar yang tinggi. Terlebih lagi di kawasan ini ada penyebrangan Ketapang—Gilimanuk yang sangat ramai Kerap terjadi kecelakaan kapal laut di kawasan ini sehingga membutuhkan potensi Sar yang bagus. Pelatihan potensi Sar masyarakat sangat di perlukan untuk bersama sama ikut melakukan penyelamatan dan pertolongan.

Untuk itu Basarnas melalui Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menyelenggarakan Pelatihan Potensi SAR Tehknik Pertolongan di Permukaan Air ( Water Rescue), Kamis (14/03/) bertempat di Hotel Jimbarwana, Kabupaten Jembrana. Kegiatan yang diselenggarakan selama 4 hari tersebut dibuka oleh Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturrahman Indrajaya, S.E. Sementara itu mewakili Bupati Jembrana yakni Asisten Administrasi Umum Setda Jembrana. Turut hadir Dandim 1617 Jembrana,  Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, dan Manager PT ASDP Cabang Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.

Dalam sambutannya, Direktur Bina Potensi menegaskan bahwa Basarnas tidak dapat bekerja sendiri oleh karena itu diperlukan kerjasama dan sinergitas yang solid  bersama Potensi SAR, baik Instansi Pemerintah, swasta maupun masyarakat dan organisasi berpotensi SAR lainnya. Dengan diselenggarakannya pelatihan potensi SAR ini, Basarnas dan Pemerintah Provinsi Bali, khususnya Kabupaten Jembrana telah bersepakat untuk menjalin kerjasama dalam menyiapkan SDM yang mempuni di bidang SAR, yakni dalam penguasaan tehnik water rescue.

“Basarnas senantiasa secara aktif melakukan pembinaan potensi SAR pada wilayah kerjanya masing-masing,” ungkapnya. Sebelumnya telah dilakukan pelatihan di Kabupaten Buleleng serta Karangasem. Tentunya materi pelatihan disesuaikan dengan potensi bahaya di daerah tersebut. Kondisi geografis Kabupaten Jembrana didominasi dengan perairan seluas 604,24 KM2 yang notabanenya banyak terdapat aktifitas pelayaran. Kabupaten yang berada paling barat dari Provinsi Bali ini, merupakan pintu masuk dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, selain itu merupakan tempat penghasil ikan laut terbesar. Kondisi tersebut di atas menjadi pertimbangan untuk memilih Kabupaten Jembrana sebagai lokasi pelatihan potensi SAR Water Rescue.

Sebelum pelatihan dimulai, ditandai dengan pemukulan gong oleh Marsma TNI Faturrahman Indrajaya, S.E. dan didampingi pejabat terkait yang hadir.

Sebanyak 65 peserta yang terdiri dari instansi pemerintah, nelayan dan pelaku pariwisata mengikuti pelatihan SAR tersebut. Tenaga pengajar (instruktur) berjumlah 14 orang, merupakan Rescuer terlatih dan telah melalui berbagai diklat SAR. Pada hari pertama, usai acara pembukaan, para peserta diberikan materi-materi dasar tentang MFR (Medical First Responder) dan teknik pertolongan di permukaan air. Nantinya di akhir pelatihan, seluruh materi yang telah mereka terima akan dipraktekkan langsung, dimana lokasinya bertempat di Candikusuma.

Melalui pelatihan Water Rescue, diharapkan akan tercipta SDM yang handal dan profesional sehingga nantinya disaat menghadapi kondisi sesunggunya, dimanapun dan kapanpun para peserta pelatihan potensi SAR sudah siap. (ayu/ani)