________________________________________________________________________________
DENPASAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Pemkab Badung, menandatangani penandatanganan kerja sama (MoU) tentang pengembangan klaster ayam pedaging dan petelur yang menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi daerah.
Kerjasama yang berlangsung di Gedung Kriya Gosana, Puspem Badung, Senin (6/5/19) itu untuk pengembangan klaster ayam pedaging berupa kolaborasi bantuan antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dengan Pemerintah Kabupaten Badung kepada kelompok ternak, dimana bantuan sarana prasarana lebih banyak diberikan oleh Kabupaten Badung, sementara dukungan pendampingan dan batuan teknologi tepat guna oleh Bank Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana mengatakan, mengingat Kabupaten Badung sebagai sentra pariwisata Bali, perlu mengelola permintaan komoditas daging ayam yang cukup tinggi meliputi hotel, restoran, catering dan masyarakat, sehingga mempengaruhi fluktuasi harga komoditas daging ayam dan telur ayam.
“Khusus di Provinsi Bali terutama di Kabupaten Badung memiliki permintaan akan komoditi daging ayam ras dan telur ayam ras cukup tinggi,” katanya.
Menurut Causa, Bank Indonesia dalam pengembangan klaster telah terbukti berhasil untuk kabupaten yang lain dengan sistem pendampingan yang sangat baik.
“Saat ini, Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali membina klaster UMKM yang terdiri dari kelompok Volatile Food yaitu 2 peternakan sapi, 2 pertanian padi, 2 pertanian bawang merah-putih, dan 1 pertanian cabai,” katanya.
Selain itu dibina juga produk komoditas ekspor di 5 kabupaten, antara lain kopi arabika Kintamani, kakako Jembrana, tenun, dan silver : serta kelompok pariwisata dan syariah.
Khusus untuk kegiatan pada hari ini di Kabupaten Badung, akan dimulai dengan MoU pengembangan klater ayam pedaging dengan pendampingan selama 3 tahun, menyeluruh dari hulu ke hilir.
“Pemilihan Ayam pedaging mengingat penciptaan ekonomi masyarakat disektor hilir jauh lebih beragam hasil produk pengembangannya dibandingkan ayam petelur,” katanya.
Sementara itu, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengucapkan terimakasih kepada kepala kantor BI terkait penandatanganan MoU pangan guna mewujudkan kedaulatan pangan.
“Saya sampaikan kepada BI bahwa mengacu pada bapak Presiden dengan pola PPNSB. Kami di Pemkab Badung menjadi prioritas pada pangan, sandang dan pangan, sesuai nawa Cita Presiden,” katanya.
Giri Prasta menegaskan, dengan adanya kerja sama ini, mudah-mudahan di Badung bisa menjadi role model dengan menggerakkan tiga pilar (pemerintah, masyarakat dan pengusaha).
Ditambahkan Causa, sebelumnya kelompok yang direkomendasikan Pemerintah Kabupaten Badung untuk menerima bantuan dan pendampingan sebanyak 3 kelompok dari Desa Blakiuh dan Desa Taman, dan terpilih KTT Jaya Perkasa Mandiri dari Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung dengan anggota 24 orang.
Bentuk pengembangan yang akan dilakukan sebagai berikut, yakni pengembangan klaster selama 3 tahun akan diawali dengan tahapan koordinasi awal atau FGD kecil dengan dinas terkait, identifikasi dan survei bersama serta analisa kesiapan kelompok.
Selanjutnya dilaksanakan FGD di kantor Desa Taman dengan kepala Desa, Bendesa Adat, Kepala Lingkungan dan tokoh masyarakat sehingga program klaster di dukung oleh semua pihak.
Pengembangan awal adanya bantuan kandang ayam (3 buah), 30.000 ekor DOC (Day Old Chicken), serta bantuan dari Pemkab Badung berupa rumah pakan dan pakan ayam pedaging untuk 30.000 ekor hingga panen senilai Rp 3,5 milyar.
Kemudian, Pola pengembangan yang dilakukan Bank Indonesia adalah pendampingan dalam pengembangan SDM dengan berbagai Bantek dan penerapan teknologi tepat guna.