Utama  

Buronan Perampok Money Changer Tanjung Benoa Ditangkap di NTB

banner 120x600

________________________________________________________________________________

DENPASAR–Seorang buronan perampok uang di Money Changer, Jalan Pratama Nomor 36, Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, berinisial N warga asal Rusia, berhasil ditangkap tim gabungan Polresta Denpasar dan Satgas CTOC Polda Bali, di Lombok, NTB.

“Tim berhasil mengungkap apa yang menjadi pekerjaan rumah (PR) selama ini, terkait dengan kasus pencurian dengan kekerasan di money canger Tanjung Benoa, tim gabungan berhasil menangkap warga Rusia berinisial N di NTB,” kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Wayan Arta Aryawan di Denpasar, Sabtu (13/4/2019) pagi tadi.

Penangkapan buronan ini dilakukan pada 2 April 2019, dengan barang bukti yang berhasil diamankan anggota kepolisian berupa satu unit Mobil Avanza warna putih yang digunakan untuk melarikan diri.

Dimana mobil tersebut, sempat dikejar anggota saat tersangka N menurunkan rekannya Alexei Korotkik (tewas di TKP penangkapan) dan tersangka Georgii Zhukov usai beraksi merampok.


Baca : Polresta Denpasar Sebar Sketsa Perampok Money Changer Tanjung Benoa


“Jadi kami berhasil mengungkap empat pelaku komplotan perampokan money changer di Tanjung Benoa yang merupakan jaringan orang asing,” ujarnya.

Saat ini tersangka N sudah memproses pelaku yang kabur dengan mobil tersebut usai merampok, sehingga dapat disimpulkan keempat pelaku ini sangat identik dengan aksi perampokan di TKP lain seperti kasus di Ayana, Sufer Paradise, pencurian di Pantai Balangan dan perampokan BCA Mumbul maupun di Jalab Nakula.

“Mereka lah pelakunya yang sempat beraksi di sejumlah TKP yang saya sebutkan tadi,” ujarnya.

Mereka merupakan jaringan Rusia, yang kemungkinan ada tersangka lain. Pihaknya mengakui, kendala yang dihadapi dalam mengungkap jaringan ini adalah tersangka tidak kooperatif dan tidak bisa bahasa Inggris.

“Tanpa pengakuan dari tersangka N dan tiga rekannya yang lain yang terlebih dahulu kami tangkap, tim gabungan bisa menangkapnya dengan bukti-bukti atas perbuatan mereka,” ujar Wayan Arta.

Sampai saat ini, kepolisian masih mencari barang bukti senjata SS1 yang digunakan saat merampok di Money Changer sebelumnya.

“Sementara yang baru kami dapat berupa magazine dengan kaliber 556 sebanyak 16 butir. Kami yakini senjata yang sempat terlihat di TKP terakhir bisa segera mungkin kami temukan,” kata Arta.

Pihaknya masih menelusuri apakah ada jaringan lain dari perampok asal Rusia ini yang belum ditangkap. (rus/tio)