KARANGASEM, Balifactualnews.com–Kemarau panjang yang diperkirakan akan berlangsung hingga awal tahun 2024, berimbas pada mengeringnya air embung di Karangasem. Sedikitnya tercatat ada 5 embung yang dibangun melalui dana Pemerintah kondisinya sudah mulai mengering sejak sepekan terakhir.
Lima (5) embung yang airnya sudah mulai mengering tersebar di Kecamatan Abang, Kubu dan Kecamatan Karangasem. Lima embung itu, yakni, Embung Datah 1, Kecamatan Abang. Embung Batu Dawa 1 dan Embung Batu Dawa 2, Embung Muntig, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu. Sedangkan embung di Kecamatan Karangasem yang mulai kekeringan, yakni Embung Seraya Timur, Desa Seraya Timur
Kepala Dinas PUPR dan Perkim, Wedasmara, melalui Kabid Sumber Daya Air, I Made Wiguna, dikonfirmasi, Minggu (1/10) mengatakan, El Nino membuat sebagian besar embung di Kabupaten Karangasem airnya mulai surut. Dari 17 embung yang ada, lima diantaranya airnya sudah kering, sedang sisanya pasukan air yang tersedia hanya cukup untuk satu bulan ke depan,” kata Wiguna.
Menurut Wiguna, lima embung yang sudah mengalami kekeringan, karena airnya sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sejak sejak bulan lalu. “Air embung sudah menyambung ke rumah penduduk dekat embung, Warga yang memanfaatkan air embung jumlahnya ratusan KK. Air embung ini didistribusikan oleh pengawas embung sejak sebulan lalu,” imbuh Wiguna.
Warga sekitar embung, lanjut Wiguna, biasanya memanfaatkan air embung untuk kebutuhan sehari-sehari, seperti memasak, minum, mandi, serta cuci. Kadang juga dimanfaatkan untuk beri minum ternak.
Sementara itu, embung yang masih memiliki pasokan air, yakni Embung Pasar Agung, Desa Sebudi,t tinggi air diperkirakan 20 centimeter dan . Embung Telun Buana tinggi air 2.1 meter (Keduanya berada di Kecamatan Selat), serta Embung Nangka dengan tinggi air 90 centimeter di Kecamatan Bebandem. (tio/bfn)