KARANGASEM, Balifactualnews.com–Desa Adat Dukuh Penaban, kelurahan Karangasem melakukan prosesi pemlaspasan Bale Lantang atau Bale Pameran yang dibangun di areal Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban. Pemelaspasan juga dilanjutkan dengan peresmian yang ditandai pemotongan pita oleh dari Deputi UMKM BI (Bank Indonesia) Bali, Minggu (12/11).
Bendesa Adat Dukuh Penaban, I Nengah Suarya, mengatakan, bale lantang yang dibangun untuk melengkapi fasilitas museum menghabiskan anggaran sebesar Rp200 juta dari estimasi anggaran yang direncanakan sebelumnya sebesar Rp248 juta.
“Kami sangat berterima kasih kepada BI yang sudah membantu kelancaran pembangunan bale lantang ini. Kami berharap kerjasama ini bisa dilanjutkan,” kata Suarya, ditemui usai prosesi pemlaspasan bale lantang Museum Pustaka Lontar yang dihadiri semua prajuru Desa Adat Dukuh Penaban di.
Dijelaskan, bantuan BI untuk pembangunan bale lantang tersebut berupa uang tunai sebesar Rp150 juta. Sedangkan sisanya yang Rp50 juta dibantu maestro lontar asal Karangasem Ida Gede Catra dan maestro arsitek tradisional Bali, Ir I Ketut Artana.
“Pengerjaan bangunannya kami berdayakan tukang yang ada di Desa Adat Dukuh Penaban. Pengerjaannya selama dua bulang dan sekarang sudah bisa diplaspas,” terangnya.
Bukan sekadar untuk pameran, kata Suarya, bangunan bale lantang yang baru selesai diplaspas itu juga akan digunakan untuk acara meeting room atau pertemuan bagi masyarakat yang mau melaksanakan kegiatan di Museum Lontar Dukuh Penaban ini dengan kapasitas mencapai ratusan orang lebih.
“Nanti ada dua alternatif untuk tempat pertemuan, yakni bele lantang ini dengan kapasitas kurang lebih sebanyak 150 orang, dan wantilan Singarsa Gosana dengan kapasitas mencapai 75 orang,” jelas Suarya.
Sementara itu, Deputi UMKM BI Bali, I Gusti Agung Diah Utari mengatakan, bantuan dana untuk pembangunan bale lantang di Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban bersifat bantuan sosial. Bantuan itu diberikan karena Desa Adat Dukuh Penaban sudah berhasil memberdayakan masyarakatnya dalam membangun denyut nadi perekonomian masyarakat setempat.
“Desa Adat Dukuh Penaban sudah berhasil membentuk ekosistem pariwisata berkualitas dengan memberdayakan masyarakat lokal dan BI memiliki kewajiban untuk mendukung pembangunan bale lantang untuk melengkapi fasilitas museum,” ucapnya. (tio/bfn)