Endek Bali Mendunia, Gubernur Koster Raih Penghargaan Tingkat Nasional

Menparekraf puji Gubernur Koster sebagai mitra yang sangat baik dalam menyukseskan gelaran G20 di Bali.

endek-bali-mendunia-gubernur-koster-raih-penghargaan-tingkat-nasional
Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI atas prestasi Memacu Pertumbuhan Kreativitas dan Inovasi Kekayaan Intelektual dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional
banner 120x600

JAKARTA, Balifactualnews.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno secara khusus menyebut Gubernur Koster sebagai mitra yang sangat baik dalam menyukseskan gelaran G20 di Bali. Hal itu disampaikannya pada kesempatan yang sama dalam acara pemberian penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI atas prestasi Memacu Pertumbuhan Kreativitas dan Inovasi Kekayaan Intelektual dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, serta berhasil mengangkat tenun tradisional Endek Bali hingga mampu bersaing di dunia fashion internasional, kepada Gubernur Bali Wayan Koster dan Ny. Putri Koster. Penyerahan penghargaan ini dilaksanakan dalam acara Roving Seminar Kekayaan Intelektual pada Senin ( 21/11) di Birawa Assembly Hall – Bidakara Hotel Jakarta, DKI Jakarta.

Penghargaan ini merupakan Apresiasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia kepada Pemerintah Provinsi dalam memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.  Dalam hal ini, Gubernur Wayan Koster dan Pemprov Bali, dinilai mampu memberikan Pelindungan dan pemanfaatan karya- karya intelektual sebagai suatu karya yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang merupakan aset berharga dan bernilai ekonomi. Terlebih dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi wilayah berbasis kekayaan intelektual.

Di Bali sendiri, sejak dipimpin Gubernur Wayan Koster sampai saat ini tercatat sudah ada 279 Sertifikat Kekayaan Intelektual yang terbit. Mulai dari Hak Merek, Hak Cipta, Hak Paten, dan ada Indikasi Geografis Garam Amed, Garam Kusamba, Kopi Kintamani, hingga Indikasi Geografis Kopi Pupuan. Percepatan pun terus dilakukan untuk memenuhi harapan masyarakat di dalam menangani Kekayaan Intelektual dengan membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Peningkatan Layanan Kekayaan Intelektual di Provinsi Bali merupakan salah satu prioritas yang dijalankan sesuai pelaksanaan visi pembangunan daerah Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dengan menjaga dan melindungi berbagai produksi seni budaya Bali melalui kekayaan intelektualnya.

Dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno secara khusus menyebut Gubernur Koster sebagai mitra yang sangat baik dalam menyukseskan gelaran G20 di Bali. “Gubernur Wayan Koster,  bersama saya menjemput langsung Presiden AS Joe Biden dan melepas PM Australia, dan juga saya sampaikan terima kasih kepada bapak Gubernur karena G20 sudah berjalan sukses di Bali,” ucapnya.

Menparekraf menyebut Indonesia kini jadi perhatian dunia karena keberhasilan menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali. Bukan hanya karena alam tapi juga keramahan kita. “Joe Biden bahkan langsung mengapreasiasi kepemimpinan kita, dan keramahtamahan kita, hingga bisa menghasilkan Bali Declaration,” puji Sandiaga.

Menparekraf juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung kekayaan dan keragaman  kuliner kriya hingga fashion lokal sebagai suatu yang bisa dibanggakan. “Kita beri contoh Souvernir G20, semuanya produk kerajinan lokal. Lalu penampilan kain Endek di gala dinner G20, Presiden Prancis, PM Inggris, PM Kanada pakai, Ganteng sekali. Endek bisa dipakai di G20 sebagai hasil usaha Bapak dan Ibu Gubernur (Wayan Koster dan Ny Putri Koster, red). Ini artinya bukan hanya kita punya karya membanggakan, tapi berkelas dunia,” serunya lagi disambut tepuk tangan peserta yang berasal dari seluruh Indonesia.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga menjelaskan 7,5 persen PDB Indonesia kini berasal dari ekonomi kreatif.  “Kita nomor tiga di dunia setelah AS dan Korea untuk PDB dari industri kreatif.  Kalau Korea punya Drakor kita punya Drahor , drama horor. Korea punya KPop kita punya Dapop, Dangdut pop,” ujar Sandiaga.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Plt. Dirjen KI) Razilu menjelaskan, penghargaan ini dimaksudkan untuk  memberikan penguatan pengetahuan dan pemahaman terkait KI dan KI Komunal serta perkembangannya kepada para Kepala Daerah, Pimpinan Lembaga dan akademisi serta pemangku kepentingan. “Hal ini untuk dapat menggerakkan berbagai elemen guna memanfaatkan sistem Kekayaan Intelektual,” jelasnya.

Rangkaian Roving Seminar Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI dan Menteri Yasonna Mendengar sudah dilaksanakan di Sumatera Utara, Solo dan DIY, serta Sulawesi Selatan, dan terakhir dilaksanakan di DKI Jakarta.

Selain Gubernur Bali, hadir pula menerima penghargaan yang sama,  Gubernur Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Juga terdapat 20 Rektor se-Indonesia yang menerima penghargaan, 10 penerima untuk paten dan 10 penerima untuk hak cipta. Hadir pula, Anggota DPD RI Sylviana Murni , Ketua Kadin RI dan jajaran Kemenkumham RI. (ger/bfn)