JAKARTA, Balifactualnews.com – Pemberontak Houthi yang didukung Iran mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menembakkan rudal balistik ke Israel. Kelompok itu mengatakan serangan itu sebagai balasan atas tindakan Israel terhadap Palestina selama perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Di Israel, sirene serangan udara berbunyi di seluruh bagian negara itu saat rudal itu mendekat. Militer Israel kemudian melaporkan bahwa rudal itu “kemungkinan besar berhasil dicegat” sebelum menyebabkan kerusakan apa pun.
Ini menandai serangan rudal pertama terhadap Israel yang diklaim oleh Houthi sejak gencatan senjata 24 Juni antara Israel dan Iran, yang mengakhiri konflik singkat mereka selama 12 hari.
Juru bicara militer pemberontak Yahya Saree mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa, kelompok itu telah menargetkan “situs musuh Israel yang sensitif di wilayah pendudukan Beersheba” dengan rudal balistik Dhu al-Fiqar, melansir newscentral.africa.
Saree menggambarkan serangan itu sebagai respons langsung terhadap apa yang disebutnya sebagai “kejahatan musuh Zionis kriminal terhadap warga sipil di Jalur Gaza”.
Sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023 yang memicu perang Gaza, Houthi telah meluncurkan beberapa serangan rudal dan pesawat tak berawak untuk mendukung sekutu Palestina mereka. Meskipun pemberontak telah menghentikan serangan mereka selama gencatan senjata dua bulan yang berakhir pada Maret, mereka melanjutkan operasi setelah Israel memperbarui serangannya.
Sebagai balasannya, Israel telah melakukan serangan balasan di lokasi yang dikuasai Houthi di Yaman, termasuk pelabuhan dan bandara Sanaa. Saree bersumpah bahwa Houthi akan “melanjutkan operasi dukungan mereka hingga agresi terhadap Gaza berhenti dan pengepungan dicabut”. (ina/bfn)













