Utama  

Gubernur Bali Puji Kinerja Kapolda Bali

________________________________________________________________________________

DENPASAR – Gubernur Bali, I Wayan Koster memuji kinerja Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose yang tegas memberantas premanisme dan narkoba saat mendatangi Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Senin (6/5/19).

Dalam siaran pers yang diterima media BFM oleh Humas Polda Bali, dimana Gubernur Wayan Koster menyatakan, jauh sebelum mencalonkan diri sebagai Gubernur sudah berkeinginan memberantas premanisme di Bali.

Namun didahului oleh Kapolda secara tegas dan profesional. Oleh karena itu, Kapolda dan Gubernur saat ini masih melakukan pengawasan ketat terhadap premanisme.

“Kapolda sudah memberikan kontribusi yang luar biasa untuk kemajuan Bali ditingkat nasional dan internasional,” ujar Koster.



Ada tiga poin yang disoroti Gubernur terkait kerja keras Kapolda Bali. Pertama, IMF-World Bank Annual Meeting di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung adalah pertemuan paling besar dan sukses berdasarkan informasi dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. Hal ini membawa efek terhadap nama baik Bali dan Gubernur dimata Presiden dan dunia.

Kedua, pemberantasan narkoba dan premanisme dilakukan dengan tegas dan tepat, sehingga situasi keamanan Bali lebih kondusif. “Jika Kapolda Bali pindah, maka saya harus lebih keras terhadap preman,” tegas Wayan Koster.

Ketiga, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilu 2019 berjalan aman dan lancar. Efek dari keamanan pemilu berdampak positif, sehingga Gubernur dipanggil Presiden ke istana negara. Saat bertemu Presiden, ia meminta pembangunan pusat adat kebudayaan Bali dan pembangunan infrastruktur.

Kedatangan rombongan Kapolda Bali disambut Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Selanjutnya rombongan Kapolda diarahkan menuju Gedung Wiswa Sabha.

Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose mengatakan, sebagai penanggungjawab keamanan Bali, dirinya tetap berkomitmen memberantas premanisme dan narkoba.

“Selain premanisme dan narkoba, Kapolda juga sangat perhatian menjaga kualitas hidup masyarakat Bali, yang dalam hal ini diwujudkan dalam perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak (human right),” ujar Golose.

Menurutnya, jika premanisme dibiarkan merajalela maka rakyat kecil akan tertindas, sengsara dan ketakutan. Apabila narkoba tidak ditindak tegas, maka generasi penerus Bali akan rusak dan punah.

“Kondisi Bali sekarang ini jauh lebih baik dari dua tahun lalu. Tidak ada lagi aksi premanisme dan pengungkapan kasus narkoba mengalami penurunan secara signifikan,” kata jenderal lulusan Akpol tahun 1988 ini.

Kapolda juga mengucapkan terima kasih kepada instansi terkait atas bantuan pengamanan pesta demokrasi pemilihan Presiden, Wakil Presiden dan anggota Legislatif yang sudah dilaksanakan 17 April lalu.

Rentetan tahapan Pemilu 2019 masih belum benar-benar selesai hingga pelantikan Presiden yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang.

Meskipun demikian, pelaksanaan tahapan Pemilu di Bali mulai dari sebelum, masa kampanye, hingga pelaksanaan hari pencoblosan dinilai berjalan lancar dan tanpa hambatan yang berarti.

“Pengamanan Pemilu 2019, tidak hanya sampai tanggal 22 Mei saat KPU mengumumkan penetapan pemenang Pilpres dan Pileg. Tetapi pengamanan dilakukan sampai 22 Oktober mendatang, saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden,” ujar Golose. (rus/tio)

Exit mobile version