Parade ogoh-ogoh di Desa Peninjauan, Tembuku tahun lalu.
BANGLI – Dari enam desa yang ada di Kecamatan Tembuku, hanya Desa Undisan melaksanakan parade ogoh- ogoh. Untuk kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari pihak desa.
Menurut Kepala Desa Undisan, I Ketut Suardika Yasa, parade ogoh- ogoh akan dilaksanakan tanggal 6 Maret dan diikuti tujuh banjar adat, meliputi banjar adat Undisan Kelod, Undisan Kaja, Undisan Pancasari, Loka Sari, Bukit Sari, Sekaan dan Tabunan. “Semua banjar ikut berpartisipasi dalam parade ogoh-ogoh,” kata I Ketut Suardika Yasa, Rabu (27/2).
Untuk parade ogoh – ogoh memang rutin dilaksanakan setiap tahunya, moment parade adalah sebagai wahana penyaluran bentuk kreatifitas generasi muda. “Pihak desa sangat mendukung pelaksanaan parade ogoh- ogoh,” ujarnya seraya menambahkan sebagai bentuk support pihak desa memberikan bantuan sebesar Rp 4 juta per banjar yang ikut parade ogoh- ogoh.
Lanjut I Ketut Suardika bersamaan juga dipentaskan tari rejang renteng dari masing – masing banjar dengan jumlah penarinya sebanyak 20 orang. “Parade ogoh – ogoh dan pementasan tari rejang renteng akan dipusatkan di perempatan desa Undisan,” kata I Ketut Suardika Yasa.
Sementara itu Camat Tembuku, I Dewa Agung Purnama mengatakan dari pendataan yang dilakukan tercatat sebanyak 90 ogoh – ogoh di kecamatan Tembuku yang akan diarak saat pengerupukan. Untuk mengantisipasi hal- hal yang tidak diinginkan pihaknya telah melaksanakan rapat dengan aparat desa terkait. “Dalam rapat disepakati untuk mengarak ogoh- ogoh tidak sampai melewati banjar lain,” jelasnya.
Lanjut I Dewa Agung Purnama untuk tahun ini hanya desa Undisan yang menggelar parade ogoh- ogoh. Sementara untuk tahun lalu parade ogoh- ogoh dilaksanakan di tiga desa yakni desa Peninjoan, Bangbang dan Undisan. Disinggung absennya beberapa desa mengelola pade ogoh- ogoh, menurut I Dewa Agung Purnama karena tidak terlepas tahun ini memasuki tahun politik dan masalah anggaran. “Dengan pertimbangan menjaga kondusifitas desa tidak melaksanakan parade ogoh- ogoh tahun ini,” jelas I Dewa Agung Purnama. (dra)