Salah satu kegiatan konservasi lontar yang dilakukan tim Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Karangasem.
KARANGASEM, Balifactualnews.com – Sebagai bentuk dari kearifan lokal Bali, lontar merupakan bagian dari media dokumentasi ilmu pengetahuan yang didalamnya terkandung pengetahuan seperti wariga, usadha atau pengobatan tradisional, mantra puja, ilmu kawisesan, babad, upacara dan upakara dan lainnya, yang memiliki nilai-nilai universal yang sangat relevan untuk dijadikan rujukan pemikiran pada masa kini dan masa yang akan datang. Didasari atas kondisi tersebut, betapa pentingnya menjaga keberadaan lontar, sehingga ilmu yang ada didalamnya tetap dapat dilestarikan dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Baca Juga : CPNS Karangasem Peserta SKB Wajib Lakukan Karantina Mandiri
Sebagai penyuluh Bahasa Bali yang bertugas untuk menyelamatkan warisan budaya kuno di bumi Karangasem, selama medio tahun 2017 hingga tahun 2021 ini, tim Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Karangasem, dengan kerja keras yang dilakukan selama kurun waktu 4 tahun ini, telah berhasil mengkonservasi sebanyak 526 cakep lontar yang terdiri dari lontar usadha, geguritan, babad, kekawin, kawisesan, tatwa, wariga dan lainnya.
Salah satu anggota tim Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Karangasem yang bertugas di Desa Bugbug, Ni kadek Yogi Miniawati mengatakan, selama melakukan konservasi, warga cukup antusias dengan kegiatan yang dilakukan penyuluh Bahasa Bali yang sudah ngayah merawat, dan mengidentifikasi lontar milik masyarakat.














