Integrasi Siskeudes – Link CMS, Percepat Transaksi Non Tunai

integrasi-siskeudes-link-cms-percepat-transaksi-non-tunai
Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng bersama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mengadakan Fokus Group Diskusi (FGD) dengan aparatur desa dan kelurahan se-Kabupaten Buleleng terkait Optimalisasi Digitalisasi Transaksi Keuangan Desa dan Evaluasi Implementasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Link. Acara tersebut berlangsung di Banyualit Resort and Spa, pada Rabu (29/5/2024).
banner 120x600

BULELENG, Balifactualnews.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng bersama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mengadakan Fokus Group Diskusi (FGD) dengan aparatur desa dan kelurahan se-Kabupaten Buleleng terkait Optimalisasi Digitalisasi Transaksi Keuangan Desa dan Evaluasi Implementasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Link. Acara tersebut berlangsung di Banyualit Resort and Spa, pada Rabu (29/5/2024).

FGD ini bertujuan untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan desa. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, BPD Bali memperkenalkan integrasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dengan Link-CMS BPD Bali, sebuah program inovatif yang dirancang untuk mempercepat implementasi transaksi nontunai.

Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa yang hadir membuka kegiatan menyampaikan bahwa pengelolaan dana desa di Buleleng telah mendapatkan predikat kedua terbaik di Bali. Hal ini menunjukkan bahwa sistem digitalisasi keuangan desa di Buleleng relatif baik. “Kita berharap hasil FGD ini mendorong kita untuk bersama-sama membangun tata kelola keuangan di desa dengan lebih akuntabel, transparan, dan juga mampu membantu memperkuat keberadaan bank persepsi milik Pemda, yaitu BPD Bali,” ujar Suyasa.

Sekda Suyasa menekankan kepada seluruh aparatur desa bahwa digitalisasi keuangan yang dilakukan secara akuntabel dan jelas akan menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. “Inilah yang perlu dipahami semua pihak, supaya Buleleng semakin terhindar dari masalah hukum, khususnya dalam tata kelola keuangan di desa,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Teknologi Informasi BPD Bali, Ida Bagus Gede Setiayasa, menyatakan bahwa FGD ini bertujuan untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan desa. “Integrasi ini memungkinkan sistem perbankan yang terhubung dengan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, guna menciptakan tata kelola pemerintah desa yang transparan dan memudahkan akses pengelolaan keuangan desa secara real-time,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Setiayasa menekankan pentingnya digitalisasi keuangan desa sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat desa. “Dengan demikian, diharapkan seluruh perangkat desa dapat lebih siap dan terampil dalam mengelola keuangan desa secara digital,” tambahnya.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan perangkat desa, yang secara aktif berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai tantangan dan peluang dalam implementasi digitalisasi transaksi keuangan desa. Selain itu, penghargaan diberikan kepada tiga desa dengan transaksi Siskeudes Link terbanyak, yakni Desa Sumberklampok dengan 613 transaksi, Desa Kubutambahan dengan 505 transaksi, dan Desa Kalianget dengan 497 transaksi.

Melalui kegiatan ini, BPD Bali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan dan modernisasi pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Buleleng. (tya/bfn)