Janji Manis Dirjen Perikanan Budidaya, Petani Rumput Laut Desa Lembongan akan Dibantu 1 Ton Bibit, Jaring dan Mesin Konveyor

janji-manis-dirjen-perikanan-budidaya-petani-rumput-laut-desa-lembongan-akan-dibantu-1-ton-bibit-jaring-dan-mesin-konveyor
Kunker Dirjen Perikanan dan budidaya ke Desa Lembongan.
banner 120x600

SEMARAPURA, Balifactualnews.com – Penjabat Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Direktur Jenderal perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Tb Haeru Rahayu di Kampung Budidaya Rumput Laut, Desa  Lembongan Kecamatan Nusa Penida, Jumat (5/1). Kunjungan ini dilakukan setelah Kabupaten Klungkung  yakni Desa Lembongan ditetapkan menjadi salah satu Kampung Budidaya Perikanan sesuai Keputusan Menteri  Kelautan dan Perikanan RI nomor 111 tahun 2023.

Kabupaten Klungkung ditetapkan sebagai  Kampung Perikanan Budidaya komoditi rumput laut karena merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut.

Seperti dilaporkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung, Anak Agung Putra Wedana, Klungkung tepatnya Kecamatan Nusa Penida memiliki potensi kampung budidaya rumput laut seluas 308 hektare yang ada di tujuh desa. Namun luas eksistensi budidaya pada tahun 2023 hanya 38,4 hektar dengan jumlah anggota budidaya sebanyak 506 orang.

Rumput laut yang dibudidayakan berjenis Eucheuma cottoniistrainscaul dan eucheuma spinosum. Pada tahun 2023 hasil produksinya mencapai sebanyak 1.629,19 ton. Namun para petani saat ini mengalami permasalahan dimana harga rumput laut kering hanya dihargai Rp 12.000/kg.

Hal senada disampaikan oleh salah seorang petani rumput laut  I Wayan Suarbawa. Pihaknya mengatakan permasalahan selama ini adalah harga rumput laut yang tidak stabil dan dibeli sangat murah yakni saat ini senilai Rp 12.000/kg oleh para pengepul. ” Saat normal harganya berkisar Rp 14 – 20 ribu/kg. Namun saat covid-19 melanda, harga rumput laut bisa mencapai Rp 40-45 ribu.” Ujar I Wayan Suarbawa.

Atas kondisi tersebut pihaknya meminta bantuan pihak Kementerian supaya harga komoditas keluatan Nusa Penida ini bisa stabil.  Selain itu dibutuhkan juga bantuan jaring untuk mengantisipasi serangan hama ikan dan penyu serta konfeyer untuk membantu pengeringan yang lebih maksimal. Situasi  normal sebulan di Nusa Lembongan bisa memproduksi hingga 80 ton perbulan rumput laut kering.

Menanggapi hal tersebut Direktur Jenderal perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Tb Haeru Rahayu langsung menebar janji manis  akan segera membantu 1ton bibit rumput laut dari Situbondo dan Lombok serta akan memberikan bantuan jaring dan mesin konveyer.

Sementara itu Pj. Bupati I Nyoman Jendrika berharap kehadiran rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI ini akan bisa memberikan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi para petani yang wilayahnya telah ditetapkan sebagai Kampung Budidaya Rumput Laut.

“Kami juga akan terus berupaya berkomunikasi dengan pihak pengelola dan pemakai sehingga harga rumput laut bisa stabil, memberikan penghasilan yang baik bagi petani. Dengan bantuan mesin konveyer, diharapkan proses pengeringan juga akan lebih baik yakni bisa menghasilkan rumout laut dengan kadar air 35%. Mohon dukungan KKP dan Kementerian dalam penyediaan bibit yang akan menghasilkan rumput laut dengan kualitas lebih bagus sesuai kondisi geografis Nusa Penida. ” ungkap PJ Bupati Jendrika optimis. (Roni/bfn)