Lifter Putra dan Putri Bali Lolos PON 2024

lifter-putra-dan-putri-bali-lolos-pon-2024
Ket Foto : Lifter putri Bali Dewa Ayu Meli (tengah) dan ofisial tim angkat besi Bali. Foto : bfn/ist
banner 120x600

DENPASAR, Balifactualnews.com – Jika sebelumnya cabang olahraga (cabor) woodball, petanque dan selam sudah meloloskan atletnya ke ajang PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), kini giliran cabor angkat besi mengikuti. Dua lifter atlet putra dan putri Bali lolos setelah mengikuti Babak Kualifikasi (BK) PON baru-baru ini.
BK PON cabor angkat besi sendiri dilangsungkan di Bandung pada pekan lalu. Dua lifter Bali yang lolos mendapat sambutan positif dari Pengprov PABSI Bali. Jumlah kelolosan lifter ini bagi Bali lebih baik dibandingkan saat BK sebelum PON XX/2021 di Papua karena saat itu Bali hanya lolos satu lifter saja.

Dua lifter putra dan putri yang lolos itu tak lain Dewa Ayu Meli yang turun di kelas 87 kg. Lifter putri ini bercokol di peringkat keenam dan berhak lolos ke PON Sumut-Aceh. Dewa Ayu Meli berhasil melakukan total angkatan seberat 171 kg.

Detailnya, angkatan snatch 75 jg dan clean & jerk dengan total angkatan 96 kg. Satu lagi lifter Bali lolos PON 2024 tak lain I Ketut “Banat” Ariana. Lifter peraih perak dan perunggu di PON Papua silam dan mantan lifter Indonesia di Olimpiade 2016 tersebut berada di peringkat keempat.

Banat lolos dramatis dan seperti sebuah keajaiban. Banat sebenarnya berada di peringkat ketujuh di kelas 73 kg putra dengan total angkatan 265 kg. “Sejatinya Banat tidak lolos karena ada di peringkat ketujuh,” ujar Ketua Umum Pengprov PABSI Bali, Wayan Bun Setiadi di Denpasar, Rabu (26/7/2023).

Sesuai aturan, lifter yang berhak lolos dari setiap kelas adalah peringkat 1-6 karena masing-masing kelas ada satu lifter tuan rumah yang mendapatkan jatah lolos langsung. Dengan demikian setiap kelas, hanya ada delapan lifter yang akan bertanding di PON 2024.

“Seperti keajaiban dan ada keberuntungan. Jawa Barat saat itu meloloskan dua atletnya saat BK PON lalu. Otomatis secara aturan, karena hanya satu atlet di masing-masing provinsi yang sudah lolos yang berhak tampil di PON. Akhirnya Banat bisa naik ke peringkat enam saat itu,” tutupnya. (ena/bfn)