Kelian Desa Adat Bugbug, Jro Nyoman Purwa Ngurah Arsana menyerahkan berkas kepada Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna dalam mediasi yang berlangsung sepihak di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Sabtu (2/4/2022)
KARANGASEM,Balifactualnews.com—Mediasi terhadap konflik Desa Adat Bugbug yang dilakukan Forkopimda Karangasem gagal. Pemicunya, kelompok yang penentang Kelian Desa dan Prajuru Desa Adat Bugbug, tidak hadir dalam pertemuan yang dilaksanakan di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Sabtu (2/4/2022).
Informasi yang dihimpun, menyebutkan, mediasi untuk menempuh upaya damai terhadap konflik yang terjadi di Desa Adat Bugbug, sudah disepakati kedua pihak. Sayangnya, kelompok penentang mangkir dalam pertemuan itu, tanpa alasan yang jelas.
Kendati demikian, pertemuan yang dipimpin Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa didampingi Kapolres AKBP Ricko AA Taruna, Dandim 1623 Lekol Inf. Sutikno SM dan Kajari Karangasem Aji Kalbu Pribadi SH.MH,serta Wakil Ketua DPRD Karangasem I Gusti Subagiartha, tetap dilanjutkan dengan paparan Kelian Desa Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana dan Prajuru Adat lainnya. Mediasi juga dihadiri MDA Kabupaten Karangasem.
Dalam pertemuan itu, Kapolres Karangasem AKBP Ricko Taruna menegaskan, jajarannya akan memberikan atensi khusus terhadap konflik yang terjadi di Desa Adat Bugbug. Terlebih pasca demo sekelompok warga Bugbug ke DPRD Bali, jajarannya selalu memantau perkembangan situasi yang ada disana.
Terhadap konflik tersebut, Kapolres mengaku sangat mengapresiasi langkah Klian Desa Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana dan jajaran prajuru adat lainnya yang sudah mengawali melakukan audiensi ke Polres Karangasem dalam menyikapi persoalan yang ada di Desa Bugbug saat ini.
“Aspirasi intelektual yang dilakukan Jro Klian Desa dan Prajuru Desa Adat Bugbug sangat kami apresiasi, karena lebih mengedepankan kondusifitas secara keseluruhan dan tanpa mengedepankan peoples power,” ucap Kapolres.
Terhadap kondisi itu, Kapolres mewanti-wanti agar Kelian Desa dan Prajuru Desa Adat Bugbug tidak terprovokasi dan terpancing dengan hal hal yang sedang berkembang saat ini.
“Aspirasi secara intelektual merupakan kemenangan kecil dan jangan pernah mengedepankan peoples power. Kami (Polres Karangasem) bersama TNI akan turun dan mejaga Desa Bugbug agar tetap kondusif,” tegasnya.
Kajari Karangasem Aji Kalbu Pribadi SH.MH, menemui Prajuru Desa Adat Bugbug, usai pertemuan di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Sabtu (2/4/2022)
Senada dengan Kapolres, Kajari Karangasem Aji Kalbu Pribadi SH.MH, menilai, konflik yang terjadi di Desa Bugbug, disebabkan beberapa oknum yang tidak menginginkan kemajuan, mengingat saat ini prajuru adat sedang berusaha mengembangkan potensi desa untuk hasil yang positif bagi masyarakat, serta kesejahteraan masyarakat umum.
“Ini harus dicermati dengan baik dan jangan mudah terprovokasi. Ketika terprovokasi sampai melakukan tindakan, akan merugikan banyak orang. Mereka akan bersorak saat terjadi kegaduhan seperti itu. Bukan berarti kalah, bukan juga lemah atau diam. Sikap mengalah penting dikedepankan untuk menjaga kondusifitas Desa Bugbug,” pesan Kajari Aji Kalbu Pribadi SH.MH dihadapan Prajuru Desa Adat Bugbug yang hadir dalam pertemuan itu.
Pada kesempatan itu, Kajari Aji Kalbu Pribadi, mengaku salut dengan Kelian Desa Adat I Nyoman Purwa Ngurah Arsana dan semua Prajuru Desa Adat Bugbug yang sudah mengedepankan kepentingan bersama dalam mengembangkan potensi yang ada di desanya.
Menurut Kajari, Desa Bugbug memiliki potensi yang sangat bagus. Pontensi tersebut mesti harus dimanfaatkan secara baik demi kesejahteraan masyarakat. Terhadap hal itu, Kajari mewanti-wanti jajaran prajuru Desa Adat Bugbug untik bisa menahan emosi.
“Tahan jangan terpovokasi. Sebenarnya permaslahan ini bisa dituntaskan hari ini dengan mediasi, namun karena kelompok penentang tidak hadir membuat pemasalahan yang ada tidak bisa dituntaskan. Intinya Kejaksaan Negeri Karangasem bersama Forkopimda selalu hadir dalam menjaga kondusifitas Karangasen dan menodorong pemerintah untuk menuntaskan persoalan yang saat ini masih membelenggu masyarakat Desa Bugbug,” tandasnya. (tio/bfn)