Daerah  

Mengikuti Jejak Sukses I Dewa Gede Meranggi Darmawijaya (3)

________________________________________________________________________________

*Purna Tugas di BPPN, Dipercaya Jadi Direktur Utama BPR Sri Jaya Sedana


PERNIKAHANNYA dengan Desak Putu Ayu Suryaningsih, keberuntungan selalu berpihak pada pria bernama lengkap I Dewa Gede Meranggi Darmawijaya. Berhenti bertugas di Kantor Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) untuk wilayah Bali, karena sudah purna bhakti. De Meranggi, demikian pria berkumis tipis ini disapa, malah dipercaya menjadi direktur utama sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Bali. Seperti Apa?

_____________________

Bulan April 2004 silam, De Meranggi mengakhiri tugasnya sebagai auditor di BPPN Bali. Cerita panjang akan kesuksesannya menjadi tim audit Bank Modern dan di BPPN Bali, membuat bapak empat orang anak ini mendapatkan banyak tawaran untuk bekerja di sebuah perusahan Bank di Bali.

Dua bulan beristirahat sambil menyusun strategi tentang tawaran pengelolaan bank, pira asal Dusun Selatnyuhan, Desa Pengiangan, Kecamatan Susut, Bangli ini memutuskan untuk bekerja di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Srijaya Sedana, yang kebetulan pemiliknya mantan nasabahnya waktu dia bekerja di Bank Modern.

Awal bergabung di BPR Sri Jaya Sedana, yang berkantor di Desa Sampalan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali. Di kantor barunya itu De Meranggi ditugaskan sebagai pegawai internal control.


BACA :  Mengikuti Jejak Sukses I Dewa Gede Meranggi Darmawijaya (4)


Garis tangan pria bersuara serak ini memang melik (metaksu). Hanya berselang kurang dari satu tahun, tepatnya 22 Pebruari 2005, rapat umum pemegang saham (RUPS) PT. BPR Sri Jaya Sedana, mendapuknya sebagai direktur bank.

“Sebagai anak dusun, sungguh saya tidak percaya akan posisi ini. Begitu cepat,” katanya kepada balifactualnews.com.

Selama mengelola BPR Sri Jaya Sedana, bukan berarti tidak mengalami pasang surut. Kondisi yang berlangsung sejak 2005 hingga 2010 dihadapi dengan tenang. Hasilnya, bank yang dikelolanya itu, kini mendapatkan tempat di hati masyarakat Klungkung, bahkan kabupaten lainnya di Bali. (tio)