KARANGASEM, Balifactualnews.com – Sebuah pemandangan yang menunjukkan betapa tingginya toleransi antar umat Hindu dan umat Muslim tersaji di Desa Bukit, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem. Berbaurnya semeton (saudara-red) Hindu dan muslim dalam satu kegiatan tersebut yakni saat pelaksanaan Upacara Nyegara Gunung umat Hindu dan pelaksanaan Ziarah Makam Umat Muslim pada Rabu(27/3).
Terlihat iring-iringan umat Hindu membawa sesajen Bali, sedangkan umat Muslimnya membawa gebogan yang berisi aneka buah menuju Pantai Ujung, dimana ditempat tersebut akan dilaksanakan upacara nyegara gunung juga bersamaan dengan dilaksanakannya acara ziarah makam. Bagi umat Hindu Warga Desa Bukit menggelar upacara di Pura Segara Ujung. Sedangkan warga Desa Bukit yang beragama muslim, menuju makam Datuk Mas Pakel atau Sunan Mumbul yang disakralkan untuk melakukan ziarah.
Kepada awak media, Perbekel Desa Bukit, I Gusti Ngurah Widnyana mengatakan, acara Nyegara Gunung dan Ziarah Makam warga Desa Bukit dilaksanakan rutin setiap tahun “Warga kami yang memang ada yang beragama Hindu dan ada yang beragama Muslim, melaksanakan kegiatan ini setiap tahun. Mereka akan berjalan kaki dari Desa Bukit menuju Pantai Ujung.
“Tapi karena saudara-saudara kita yang muslim bulan ini sedang puasa, jadi ke tempat Ziarah memakai kendaraan. Beginilah kerukunan dan hubungan baik warga Desa Bukit meski berbeda keyakinan, teta[ terjalin sangat bagus. Kami sejak dulu hidup berdampingan, dipersaudarakan oleh leluhur kami,” kata Widnyana.
Menurutnya. upacara nyegara gunung adalah untuk memuja Dewa Baruna atau penguasa laut sebagai manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan yang Maha Esa, sebagai ungkapan rasa syukur kami atas berkah yang telah diberikanNYA. (ger/bfn)