Daerah  

Nyepi di Mata Meditator

banner 120x600

(Jro Agni Gede Mahendra)

 

 

Seorang teman bertanya kepada saya kenapa di Bali menyambut Tahun Baru Icaka dengan perayaan “Nyepi”.

Saya jawab begini, jika kamu seorang meditator sejati maka akan tau kenapa Bali begitu sakral merayakan Nyepi…bagiku Nyepi membawa pesan yang sangat kuat serta kuno yaitu “Sammadhi dalam ajaran Buddha”.

Lalu sang teman menyela kembali, bukankah Bali mayoritas Hindu?…benar namun Bali adalah wadahnya setiap ajaran Nusantara kuno berkumpul dan tumbuh subur disini.

Dan menurutku untuk mengenal, Sila, Sammadhi dan Panna, tidak harus berubah KTP jadi agama Buddha bukan? Sang teman sangat kaget maklum beliau penganut Buddhis dan entah berapa kali masuk camp untuk berlatih meditasi Vipassana, sambil senyum beliau berkata, “okelah..kenapa bisa Nyepi dikaitkan dengan Sammadhi?”.

Di Bali Ada empat aturan yang wajib dijalankan saat Nyepi. Empat aturan itu, yakni, Amati Karya, Amati Gni, Amati Lelungaan dan terakhir Amati Lelanguan.

Dalam esensinya, amati karya bagi umat di Bali tidak boleh bekerja, lalu apakah seorang meditator bisa melakukan pekerjaan sembari bermeditasi?…jika pun bisa maka dibutuhkan kesadaran tingkat dewa.

Sama halnya dengan Amati Gni, kami di Bali dilarang menggunakan, menghidupkan unsur api. Bukankah harapan meditator adalah untuk memadamkan api amarah, api keserakahan, sehingga dosa, lobha, moha, bisa diatasi dengan kebijaksanaan murni.

Begitu juga dengan amati Lelungaan, kita di Bali dilarang untuk bepergian. Tapi bagi seorang meditator, pada saat start seorang meditator menutup mata maka hal pertama yang harus dilakukan adalah “Sati” (perhatian penuh pada satu objek agar pikiran tidak mengembara, pergi, liar mirip monyet disengat kalajengking).

Sedangkan Amati Lelanguan; kami di Bali dilarang mencari hiburan, atau bersenang-senang . Kondisinya segaris lurus dengan seorang meditator. Pada saat sang meditator mencapai konsentrasi yang kuat maka akan timbul “Piti dan Sukha ” yaitu kegiuran, kenikmatan, kenyamanan, kesenangan. Nah, jika seorang meditator lengah dalam kesadarannya kurang kuat, maka dia bisa terjebak dalam hiburan itu.

Sang teman menghela nafas dalam, serta berkata, Bali itu memang sangat unik, dimana ajaran-ajaran mulia yang hilang di daerah lain, namun Bali masih tetap menjaganya dengan baik.

Di Balilah akan ketemu ajaran kuno yang masih lestari serta dibalut dengan budaya lokal genius. Aji Sakha adalah nama yang membawa pesan sangat halus dan dalam, bahwasannya ada sebuah kerajaan yang sangat besar di India yaitu Kapilavastu, dengan Rajanya yang gagah Suddhodana, ayahanda Pangeran Sidharta Gautama dan bersuku Sakya.

Dan ketika bulan mati ( Tilem) dan bulan Purnama ( bulan terang) maka akan ditemukan upacara upacara yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali.

Nah, untuk bisa tenang, fokus, relaks saat meditasi dibutuhkan suasana yang tenang dan sepi, dan Bali sudah melakukan itu. Mari bermeditasi saat Nyepi. Ini juga sebagai upaya memberi ruang dan waktu kepada alam agar tenang. Semoga semua mahluk berbahagia. **