PAS Rancang Penanganan Banjir Sistemis

________________________________________________________________________________

BULELENG—Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana (PAS) berencana akan merancang penanganan bencana di wilayahnya secara sistematis (sistemis). Penanganan model itu dilakukan mengingat bencana yang ada di Buleleng lebih banyak disebabkan karena faktor kelalaian manusia.

Suradnyana mengatakan itu, di sela-sela penyerahan bantuan paket beras kepada warga korban banjir di Desa Kalisada, Kecamatan seririt, belum lama ini.

“Pola yang kita rancang ini untuk mengatasi sumber masalah dari hulu hingga ke hilir,” katanya.

Dijelaskan PAS bencana banjir yang terjadi di Buleleng setiap musim hujan itu tidak terlepas dari faktor campur tangan oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab. Banjir yang menggenangi ratusan rumah di Kalisada itu, juga tidak terlepas dari adanya galian ilegal di sekitar aliran Tukad Banyu Raras yang melintasi desa Banjarasem, Pangkungparuk, dan Kalisada.

“Galian itu menyebabkan longsoran material ke aliran sungai, yang memunculkan endapan,” katanya.

Demikian juga untuk banjir yang terjadi di kawasan kota Singaraja, hal itu diakibatkan banyaknya masyarakat yang mempersempit saluran air, sehingga debit air yang besar di bagian hulu tidak mampu tertampung di hilir.

“Saya datang menemui masyarakat yang kena musibah banjir bukan sebatas meninjau, lalu menyerahkan bantuan. Terpenting dari persoalan ini menjauhkan banjir itu dari pemukiman masyarakat,” katanya

Terkait rencananya itu, Bupati sudah menginstruksikan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Buleleng untuk membuat kajian secara menyeluruh, terutama yang berkaitan dengan penanganan banjir di perkotaan.

Sementara untuk banjir bandang yang sering menerjang aliran-aliran sungai sehingga, Dinas PUPR bersama instansi terkait juga diminta untuk menghentikan aksi penambangan atau penebangan pohon ilegal di hutan-hutan yang termasuk DAS.

“Nanti akan kita disurvei apa penyebabnya. Kalau ada aliran yang munculkan endapan akan kami selesaikan. Mudah-mudahan persoalan (banjir) ini tidak terulang lagi,” ucap Bupati.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Suadnyana, mengatakan, di Desa Kalisada tercatat 146 rumah terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai 70 hingga 100 cm. (rls/sri/tio)