Pemilu 2024, Generasi Milenia Menjadi Penentu Pemimpin Karangasem

pemilu-2024-generasi-milenia-menjadi-penentu-pemimpin-karangasem
Pemilu 2024, Generasi Milenia Menjadi Penentu Pemimpin Karangasem
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com—KPU Karangasem sudah melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pemilu 2024. Coklit baru berjalan 70 persen. Diketahui hampir 54 persen pemilih di Karangasem berasal dari Gen Y atau generasi milenial.

Mengacu pencoklitan yang baru berjalan 70 persen itu, dapat dipastikan, Pemimpin Karangasem pada 2024 mendatang akan ditentukan kaum milenial karena pemilih dari kalangan Gen Y cukup tinggi.

Ketua KPU Karangasem, Ngurah Maharjana, Kamis (2/3/2023 ) mengungkapkan, Gen Y merupakan generasi yang lahir 1981 sampai 1996. Diantara mereka saat ini ada yang sudah berusia 25 sampai 40 tahun. Sedangkan generasi Z merupakan generasi yang lahir tahun 1997 sampai 2012 dengan usia diperkirakan antara 9 sampai 24 tahun. Sedangkan Gen X adalah generasi yang lahir 1965 – 1980.

“Hasil sinkronisasi data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) dengan data pemutakhiran berkelanjutan (DPB) jumlah pemilih diperkirakan mencapai angka 390.306 orang. Jumlah ini bisa naik turun sesuai hasil pencocokan serta penelitian yang saat ini baru berjalan 70 persen,” ungkap Maharjana.

Sinkronisasi data pemilih yang dilakukan, kata Maharjana jumlah pemilih pemula yang masuk Generasi Z sekitar 10 persen. Generasi Y atau milenial sekitar 54 persen. Generasi yang berusia 40 sampai 60 tahun diperkirakan mencapai 30 persen. Sedangkan pemilih lansia sekitar 6 persen, tersebar 8 Kecamatan. Tapi persentase pemilih tersebut belum sempurna dan masih masih bersifat perkiraan saja.

“Pemilu 2024 terus kami gencarkan. Semoga partisipasi pemilih bisa naik dibanding tahun sebelumnya,”harap Maharjana.

Dia menambahkan, untuk pemilih yang sudah meninggal dunia dan belum dilengkapi akta kematian, KPU akan mengkoordinasikan dengan perbekel dan Disdukcapil. Langka itu dilakukan agar warga yang sudah meninggal dunia bisa dikeluarkan akta kematiannya dan haknya sebagai pemilih langsung dihapus dalam daftar pemilih.

“Ada juga pemilih ganda. Tapi berapa orang yang ganda belum bisa kami ketahui karena data langsung connect ke pusat,”pungkas Maharjana. (tio/bfn)