Utama  

Pertama Digelar, 13 Ogoh-Ogoh Siap Goyang Karangasem

Sebanyak 13 buah ogoh-ogoh kreasi sekaa teruna, karang taruna dan organisasi pemuda lainnya dari desa/kelurahan se-Kecamatan Karangasem, sore ini siap menggoyang Karangasem. (Photo by I putu Adi Darma Suyasa)

KARANGASEM—Karangasem tidak saja kaya akan tradisi budaya, potensi seni yang ada di Kabupaten ujung timur Bali itu juga melimpah. Hadirnya festival ogoh-ogoh yang digelar Kecamatan Karangasem, menjadi bukti bahwa kreatifitas seni anak-anak muda di Karangasem semakin tumbuh dan berkembang.

Sebanyak 13 buah ogoh-ogoh kreasi sekaha teruna, karang taruna dan organisasi pemuda lainnya dari desa/kelurahan se-Kecamatan Karangasem, sore ini siap menggoyang Karangasem.

Ke-13 ogoh yang  ikut dalam festival nanti, yakni, Sekaa Teruna Eka Cita Dharma, Banjar Eka Cita, Desa Pakraman Karangasem, Kelurahan Karangasem, Semeton Bukit, Desa Bukit, Desa Seraya, Sekaa Teruna Anom Darsana, Banjar Kodok Darsana, Desa Pakraman Karangasem, Kelurahan Karangasem, Sekaa Teruna Dharma Bakti, Desa Seraya Timur, Pemuda Seraya Barat, Desa Seraya Barat,Sekaa Teruna Jaya Wikrama, Desa Pakraman Padangkerta, Kelurahan Padangkerta, Sekaa Teruna Kesatriya Widya Dharma, Banjar Perasi Tengah, Desa Pakraman Perasi, Desa Pertima, Karang Taruna Karya Satya Dharma, Desa Bugbug, Desa Pakraman Subagan, Kelurahan Subagan, Sekaa Teruna Eka Wahana Mandiri, Banjar Batannyuh Kelod, Desa Pakraman Karangasem, Kelurahan Karangasem, Sekaa Teruna Kumuda Jaya, Desa Pakraman Tampuagan, Kelurahan Karangasem, dan Sekaa Taruna Panca Werdhi Yowana, Desa Pakraman Tumbu, Desa Tumbu.

Camat Karangasem, Cok Alit Surya Prabawa, dikonfirmasi disela-sela persiapan pelaksanaan festival ogoh-ogoh, Sabtu (2/3/2019) siang tadi, mengatakan, festival yang baru pertama kali digelarnya itu merupakan asperasi  generasi muda Karangasem sejak setahun lalu. Dari aspirasi itu, pihaknya selaku kepala wilayah di Kecamatan Karangasem lantas meneruskannya Bupati  Karangasem IGA Mas Sumatri. Gayung bersambut, Bupati Mas Sumatri mendungkung  masyarakat usulan itu dan disepakti untuk menggelar festival itu Sabtu hari ini.

“Festival ogoh-ogoh kita pusatkan di lapangan Candra Bhuana, Amlapura. Nanti Ibu Bupati yang membukanya” terang Cok Alit Surya Prabawa.

Selain mengutamakan kreatifitas seni anak-anak muda, festival ogoh-ogoh tersebut, kata Cok Alit,  bahan yang digunakan 90 persen non plastik. Kriteria ini memang menjadi syarat utama, peserta yang melanggar dari persyaratan  tersebut otomatis gugur dari penilaian juri.

“Kita memberi kelonggaran hanya pada pembuatan tapel yang berbahan styrofoam, diluar itu kita tidak bolehkan.

Pengurangan  pembuatan ogoh-ogoh berbahan plastik, kata Cok Alit, untuk menyadarkan generasi muda akan bahaya sampah plastik.

“Selain untuk menyadarkan generasi muda untuk ikut memerangi  sampah, festival ogoh-ogoh juga sebagai bagaian dari budaya yang ada di Kecamatan Karangasem,” pungkas Cok Alit. (adi)