KARANGASEM, Balifactualnews.com – Pura Pajinengan Tap Sai salah satu Pura yang menjadi Kahyangan Jagat, berada di ketinggian 1.400 mdpl di sebelah barat lereng Gunung Agung, tepatnya di Dusun Puragai, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
Pura Pajinengan Tap Sai memiliki keunikan tersendiri, karena letaknya di area Perbukitan yang sejuk dan memiliki air terjun cukup tinggi yang dipakai sebagai sarana pertirtaan atau sumber air suci bagi pemedek(umat) yang sembahyang. Suasananya yang tenang, hening dengan vibrasi spiritualnya yang tinggi menyebarkan kedamaian hingga ke jiwaraga.
Baca Juga : Penuh Kegaiban, Perairan Kawasan Gili Tepekong Berpenghuni Wanita Berselendang Panjang
Jero Mangku Carita salah satu pemangku yang bertugas di area penglukatan kepada media ini Minggu(19/1/2025) menyampaikan, berdasarkan Lontar Kuntara Kanda Bhuana Bangsul disebutkna, Pura Tap Sai adalah pura yang terletak di kawasan lereng Gunung Tohlangkir atau Gunung Agung, tepatnya di puncak Bukit Jineng. Dijelaskan, di Pura Tap Sai berstana tiga dewi yakni Dewi Saraswati, Dewi Sri dan Dewi Laksmi, yang dikenal dengan Dewi Tri Upasedana atau dewi pemberi kesuburan dan kemakmuran.
“Asal mula nama Tap Sai berasal dari kata Tap yang artinya Matapa(Bersemedi) dan Sai artinya Sa- sai (Setiap hari) jadi Tap Sai dimaknai Metapa Sai-sai(Bertapa atau Bersemedi setiap hari). Ada juga yang mengatakan dahulu kala Pura ini dipergunakan untuk bertapa. Konon, tempat berdirinya pura itu dulunya adalah tempat bersemedi. Pemedek yang datang bersembahyang ke Pura Tap Sai ada yang bertujuan untuk meminta rejeki, jodoh, keturunan. Sesuai kepercayaan masing-masing, sebenarnya memohon apa pun bisa di sini. Memohonlah sesuai harapan kita,” ucap Jero Mangku Carita.
Jero Mangku menambahkan, Pura Tap Sai memiliki tiga tegak piodalan, yakni pada Buda Cemeng Klawu merupakan pujawali Bhatari Rambut Sedana, Hari Sukra Umanis Klawu untuk pujawali Bhatara Sri dan Saniscara Umanis Wuku Watugunung untuk piodalan Sang Hyang Aji Saraswati.
Pura ini bisa diakses dengan menggunakan berbagai moda transportasi. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Mobil sudah bisa di areal pura. Jarak tempuhnya sekitar 52 kilometer dari Kota Amlapura, Karangasem.
Baca Juga : Pelajar SMP di Karangasem Digilir Dua Pria di Balai Banjar
Secara struktur mandala, Pura Tap Sai ini terdiri dari tiga areal atau mandala yang merupakan simbol tingkatan kesucian. Yakni bagian areal kanista mandala (jaba), madya mandala (jaba tengah) dan utama mandala (jeroan).
Pada kanista mandala ada empat buah bangunan/palinggih yaitu Palinggih Ratu Penyarikan Sakti, Palinggih Ratu Mekel Lingsir, Palinggih Widyadara-Widyadari, dan Palinggih Pengayengan Bhatara Dalem Ped.
Alur Sembahyang di Pura Pajinengan Tap Sai dimulai dari paling bawah di Pelinggih Ratu Penyarikan Pengadang-adang. Lalu dilanjutkan sembahyang di Pelinggih Ratu Gede Mekele Lingsir. Setelahnya ada Pelinggih Widyadara-Widyadari. Kemudian berlanjut Pelinggih pangayengan Dalem Ped (Pura Dalem Ped di Nusa Penida).
Selanjutnya pemedek langsung naik menuju ke beji. Di area Beji ini pamedek melukat dengan tirta yang bernama tirta bang. Setelah melukat di beji ini, baru diperbolehkan memasuki area madya mandala di Pelinggih Ganesha atau Hyang Gana. Dilanjutkan ke utama mandala yang merupakan komplek Pelinggih Ida Bhatari Tri Upa Sedana. Pelinggih Lingga Yoni juga ada di sini. Setelahnya dilanjutkan sembahyang di Pelinggih Ida Betari Ratu Niang Bungkut selanjutnya memohon anugrah dan berkahNYA.
“Sebenarnya bisa ssja melukat mempergunakan tiga jenis Tirta selain Tirta Bang, juga ada tirta Petak dan Ireng yang letaknya di area sebelah Pura Beji, kalau kebetulan piodalan di Pura ini biasanya ketiga tirta tersebut sudah dicampur untuk dipergunakan melukat bagi para pemedek,” imbuh Jero Mangku Carita.
Akses menuju Pura Tap Sai cukup mudah, pemedek bisa mempergunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Selain itu pamedek yang datang ke Pura Tap Sai juga bisa berburu madu asli. Sebab warga di sekitarnya merupakan peternak lebah madu. Sehingga tidak heran, banyak botol-botol madu berbagai ukuran dipajang di sana, baik itu madu biasa maupun madu kela-kela. Harganya pun lumayan terjangkau. (ger/bfn)