Utama  

Saling Pukul, Lukat Geni Gunakan 36 Lembar Danyuh Dibakar

banner 120x600
Photo by : Odiode

KLUNGKUNG—Tradisi Lukat Geni yang digelar Puri Satria Kawan, Kecamatan Kawan, Klungkung, tidak sekedar perang biasa. Semuanya memiliki perhitungan angka, mulai dari penggunaan sarana hingga obor yang digunakan dalam ritual itu. Seperti apa?

Lukat Geni, yang menjadi tradisi turun-temurun yang dilaksanakan pemuda Puri Satria Kawan, Klungkung , menggunakan sarana 36 lembar danyuh (Daun kelapa kering yang diikat dan dibakar red).

Menurut Pengelingsir Puri Satria Kawan, AA Gede Agung Rrimawan, angka 3 dan 6 jika dijumlahkan akan jadi sembilan, atau sembilan penjuru mata angin atau Dewata Nawa Sanga sebagai pelindung atau benteng keselamatan.

“Melengkapi tradisi ini, juga dilengkapi 33 buah obor. Jumlah 33 ini sebagai kekuatan yang terbagi sesuai arah mata angin dan warna,” ungkapnya.

Agung Rimawan merinci, dari arah timur sebanyak lima buah, selatan sembilan buah, barat tujuh buah dan utara empat buah serta posisi tengah sebagai poros utama sebanyak delapan buah.
“Panglukatan itu ada berbagai jenis sarana. Ini kami pakai api sebagai panglukatan,” ujar Rimawan, seraya berharap, dengan adanya tradisi tersebut akan semakin mempererat persatuan dan kesatuan serta sebagai pedoman bagi generasi muda Puri Satrian Kawan untuk menjaga warisan leluhur.
Diiringi alunan tabuh Baleganjur, puluhan pasangan pemuda tampak khusyuk mengikuti ritual tersebut. Mereka terlibat saling pukul dengan bara api daun kelapa kering tersebut. Tidak ada rasa sakit dan dendam di antara mereka. Semua dilakukan dengan suka cita.

“Saya bangga bisa ikut dalam kegiatan ini, karena bisa melestarikan warisan leluhur,” ungkap Gung De Putra, pemuda Puri Satria Kawan, yang sudah empat kali mengikuti tradisi tersebut. (ria)