Simulasi Pencoblosan di Jembrana, Pemilih Kesulitan Lipat Surat Suara

banner 120x600

________________________________________________________________________________

JEMBRANA—Simulasi Pencoblosan yang digelar KPU Jembrana, Selasa (9/4/2019) mengungkap beberapa fakta terkait tingkat kesulitan pemilih saat berada di TPS nanti, Selain itu KPU Jembrana juga menemukan ada tingkat kebingungan petugas KPPS. Buktinya dalam satu TPS saja penghitungan suara yang dilakukan KPPS memakan waktu sekitar 1 jam.

Simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS III Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, misalnya. Di TPS ini jumlah pemilih sebanyak 273 orang. Petugas KPPS masih terlihat kebingungan terkait penghitungan suara. Bahkan dalam simulasi pemungutan suara di TPS, beberapa warga mengaku Pemilu tahun ini lebih ribet dibandingkan sebelumnya.

“Simulasi bertujuan untuk mengetahui mengetahui kendala yang dihadapi petugas KPPS saat proses pemungutan dan penghitungan suara nanti,” kata Ketua KPU Jembrana I Ketut Gede Tangkas Sudiantara didampingi anggota komisioner Ketut Adi Sanjaya.

Dikatakan, semua peralatan TPS, petugas KPPS hingga pemilihnya sesuai dengan yang sebenarnya. Hanya saja surat suara yang digunakan bukan surat suara yang asli namun menggunakan nama buah-buahan.

“Simulasi juga untuk mengukur waktu pencoblosan serta sejauh mana kesiapan petugas KPPS menjelang pemilu serta untuk mengetahui kendala yang dihadapi petugas KPPS,” katanya.

Terhadap kondisi yang dialami di TPS tempat dilaksanakan simulasi itu, Tangkas berharap saat hari H tiba, para petugas KPPS sudah siap dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Serta mampu menghadapi kendala saat proses pemilihan dan penghitungan suara.

“Ada warga yang masih kebingungan dalam melipat kembali surat suara, lantaran ukuran surat suara yang cukup besar terutama surat suara untuk pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi hingga kabupaten/ kota,” terangnya.

Simulasi juga diisi penyerahan souvenir berupa payung atau gelang tangan, nasi bungkus serta uang tunai Rp 100 ribu per orang.

Divisi Teknis KPUD Jembrana I Ketut Adi Sanjaya mengatakan dari 273, pemilih yang datang hingga pukul 12.00 sebanyak 219 orang atau 80 persen. Termasuk penyandang disabilitas satu orang. (dod/tio)