Tol Bali Mandara Alami Penurunan Rata-rata 70% di Tahun 2020

banner 120x600
Foto:wikipedia.org

DENPASAR, Balifactualnews.com – Dampak pandemi covid 19 meluas diberbagai sector, bahkan melumpuhkan sektor andalan Indonesia yaitu Pariwisata. Objek wisata, hotel dan villa yang biasanya penuh sekarang sepi pengunjung akibat pembatasan kunjungan domestik dan mancanegara.

Senada dengan itu, Jalan Tol Bali Mandara yang volume lalu lintasnya sangat bergantung pada kunjungan wisata ke Bali, kini hanya bisa menunggu sembari melakukan efisiensi di segala lini bisnis demi menjaga keberlangsungan bisnis perseroan sekaligus berharap bahwa pariwisata Bali akan bangkit kembali yang turut diikuti dengan pemulihan ekonomi Bali seiring dengan berakhirnya pandemi COVID-19.

Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, I Ketut Adiputra Karang menyampaikan bahwa, pendapatan dan volume lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara bergantung kepada pariwisata Bali. “Pada tahun 2020, volume lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara turun rata-rata 70% per harinya,” Ujar Adi.

Dia juga menyampaikan bahwa pada hari-hari normal sebelum adanya pandemi covid 19 di Indonesia, per hari arus lalu lintas yang melintas di Jalan Tol Bali Mandara, mencapai 40-45 ribu kendaraan. Setelah adanya corona, turun hingga menjadi rata-rata 9-12 ribu kendaraan per harinya.

Selain itu Adi menyampaikan bahwa, walaupun terjadi penurunan volume lalu lintas secara signifikan namun aspek kenyamanan, keamanan dan kelancaran Jalan Tol Bali Mandara tetap sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat dan berlaku diseluruh Jalan Tol di Indonesia.

Lebih jelas dia mengatakan bahwa seluruh sumber daya operasional seperti Mobile Customer Service, Patroli Jalan Raya (PJR), Ambulance, Rescue, dan Derek disiagakan 24 jam. Para petugas operasional pun siap memberikan layanan optimal. Selain itu, untuk pemantauan kondisi terkini terdapat 50 CCTV, VMS (Rambu Informasi Elektronik) dan Anemometer (alat pengukur Kecepatan angin).

Kami juga menghimbau pengguna jalan tol yang hendak masuk tol agar selalu menyiapkan uang elektronik dengan saldo yang cukup saat melakukan transaksi di gardu tol.

“Pengguna jalan tol dapat melakukan pengisian saldo uang elektronik di drive thru top up uang elektronik yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Benoa, dibawah Simpang Susun Benoa dan membeli kartu uang elektronik di setiap gerbang tol,” Tambah Adi.

Lanjut Adi mengatakan bahwa seluruh sumber daya operasional yang disiagakan di Jalan Tol Bali Mandara selalu menerapkan protokol Kesehatan 5M. Seluruh Karyawan di PT Jasamarga Bali Tol secara berkala (1 Bulan sekali) mengadakan uji swab berbasis antigen, pemberian vitamin pelengkap untuk menjaga daya tahan tubuh, penggunaan masker dan hand sanitizer serta meminimalkan interaksi secara langsung dengan pengguna jalan tol.

Dari segi keuangan dan pendapatan tol terjadi penurunan, selain itu PT Jasamarga Bali Tol masih memiliki kewajiban untuk membayar bunga kepada bank kreditur serta beban operasional yang cukup besar.

“Perusahaan telah melakukan beberapa inovasi serta melakukan efisiensi dibeberapa bidang agar dapat survive dalam kondisi saat ini. Contoh efisiensi yang dilakukan yaitu berupa pengoperasian gardu tol sesuai dengan lalu lintas harian yang dilayani.” ujar Adi

Selain itu juga biaya perjalanan dinas telah dipangkas habis mengingat saat ini rapat dapat dilakukan secara daring/online. Tambah Adi.

“Saat ini dari pengembangan usaha kami sedang melakukan upaya untuk dapat meningkatkan pendapatan usaha dibidang iklan dan penerapan green toll road seperti upaya membangun solarcell,”Ujar Adi.

“Untuk solarcell sendiri kami melakukan Kerjasama dengan PT Bukit Asam dan saat ini prosesnya sedang dilakukan study uji kelayakan bisnis oleh LAPI ITB,” sambungnya.(ibu/ger/bfn)