7 Tahun Rusak, Freezer Mayat RSUD Karangasem Tidak Tersentuh Perbaikan

________________________________________________________________________________

KARANGASEM—Sejak berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), RSUD Karangasem terus dirundung persoalan. Masalah yang ada bukan sebatas pelayanan kepada pasien. Fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien juga jauh dari memadai. Buruknya  kinerja manajemen, dinilai menjadi salah satu memicu amburadulnya tata kelola rumah sakit plat merah di Karangasem itu.

Bidang Penunjang Pelayanan pasien misalnya, sejauh ini masih belum mampu berbuat banyak untuk mengatasi  kerusakan alat pendingin mayat (freezer)  yang sudah tujuh tahun tidak bisa berfungsi maksimal.

Informasi yang dihimpun, kerusakan terjadi karena pengadaan barang yang dilakukan pihak manajemen asal-asalan, karena barang yang dibeli tidak sesuai SNI.

“Kerusakannya sudah sejak tahun 2013 lalu, tapi sampai belum pernah mendapat perbaikan,” kata salah seorang  petugas jaga di ruang jenazah RSUD Karangasem, Selasa (26/3/2019) siang tadi.

Dikatakan, alat pendingin mayat itu tidak bisa berfungsi maksimal. Beberapa sparepart yang ada di dalam freezer rusak, dan mesti segera mendapat perbaikan.

“Disini disediakan dua freezer. Satu freezer memiliki kapasitas tampung enam mayat, dan satunya lagi memiliki kapasitas tampung 2 mayat. Sekarang keduanya rusak dan tidak mendapat perbaikan,” ungkap petugas itu yang mewanti-wanti namanya tidak mau mediakan.

Akibat rusaknya alat pendingin mayat itu, jenazah yang dititipkan di RSUD Karangasem selama ini, terpaksa ditempatkan di ruangan pemulasaran jenazah, dan diberikan formalin tiap hari. Ada beberapa jenazah yang disimpan didalam peti, dan di pemulasaran.

“Kita sempat alami overload, syukur ada Himbauan dari PHDI sehingga penitipan jenazah sekarang menjadi berkurang,” jelasnya.


Baca : Galian C Kubu Disidak


Penitipan jenazah melebihi kapasitas tampun ruang jenazah, berkaitan karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Besakih, yang sempat  menjadi perbincangan hangat krama Hindu di Bali. Keputusan PHDI yang membolehkan melakukan upacara ngaben dan mekingsan bagi warga yang ada keluarganya meninggal dunia, membuat penitipan mayat di ruang jenazah RSUD Karangasem sekarang sudah semakin berkurang.

“Awalnya disini ada 12 jenazah dititipkan. Setelah ada himbauan dari PHDI, sekarang tersisa 4 jenazah. Semuanya dirawat di ruang pemulasaran,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Penunjang Pelayanan RSUD Karangasem, I Nyoman Wirakarmana, melalui staff Humas RSUD Karangasem, Sang Ayu Made Sri Dharmayanti, membenarkan adanya kerusakan pada alat pendingin mayat tersebut.  Kerusakannya sudah lama dan sampai sekarang belum mendapat perbaikan. Rencananya, RSUD Karangasem akan mengusulkan anggaran pemeliharaan freezer  sebesar Rp 150 juta ke pemerintah daerah melalui APBD Perubahan 2019.  Anggaran sebesar itu untuk memperbaiki dua freezer yang sudah tidak berfungsi maksimal

“Kita berharap usulan ini bisa direalisasikan pemerintah, sehingga perbaikan bisa dipercepat,”harap Wirakrama. (ipo/tio)