Utama  

Banjir Bandang Terjang Tiga Wilayah di Karangasem, Bali

banner 120x600
Warga Banjar Muntig Desa Tulamben menonton banjir bandang yang menerjang Sungai Batuniti sejak siang tadi (foto bfn/They Alit)

 

KARANGASEM—Banjir bandang menerjang aliran sungai di tiga wilayah Kecamatan di Karangasem, Bali. Banjir bandang disebabkan karena hujan deras mengguyur kawasan tandus itu, sejak Senin (18/3/2019), siang tadi. Hingga berita ini ditulis belum diketahui dampak kerusakan dari banjir bandang tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan, banjir bandang yang menerjang aliran sungai yang berhulu Gunung Agung sudah biasa terjadi setiap tahun. Biasanya dampak terparah terjadi di aliran sungai di Kubu seperti di sungai Batuniti dan sungai lainnya yang kebanyakan berhulu Gunung Agung.

Di Bebadem, wilayah yang paling rawan di terjang banjar Bandang berada di Desa Bhuana Giri. Aliran sungai yang berhulu Gunung Agung sangat gampang tergerus menyusul disana terjadi penambangan Galian C.

Sementara di Kecamatan Karangasem, daerah yang paling rawan diterjang banjir bandang berada di wilayah Desa Seraya. Kebanyak aliran sungai disana berhulu Bukit Lempuyang, Abang. Bila terjadi hujan deras, sungai yang biasanya menjadi tukad mati, mendadak mununculkan banjir bandang degan arus yang lumayan deras.

“Untuk banjir bandang dibeberapa titik di wilayah Kecamatan Kubu semunya berada di jalan nasional. Sedangkan di wiayah Seraya banjir bandan kebanyakan menerjang jalan provinsi. Dan, ini sudah menjadi hal biasa setiap tahun, karena lokasi banjir bandang itu merupakan jalan pintasan air (alur air),” jelas IB Arimbawa.

Saat musim kering, lanjut dia menjadi jalan biasa yang dipakai lalulintas semua kendaraan, sedangkan saat musim hujan menjadi jalan pintasan air.

“Jadi perlu menunggu 1 sampai 3 jam air baru surut dan bisa dilewati. Ini sudah sering disampaikan saat rapat2 baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional,” ungkapnya. (sak/tio)