BPBD Kembali Distribusikan Air Bersih ke Seraya Timur

bpbd-kembali-distribusikan-air-bersih-ke-seraya-timur
Foto: Petugas BPBD Karangasem saat menyalurkan air bersih ke Banjar Dinas Bukit Catu, Desa Seraya Timur
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem kembali mendistribusikan air bersih kepada warga di Banjar Dinas Bukit Catu, Desa Seraya Timur, Kecamatan/Kabupaten Karangasem. Rabu (18/10).

Pendistribusian air bersih itu dilakukan, menyusul wilayah tersebut mengalami kekeringan yang cukup ekstrim akibat imbas dari kemarau panjang.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan, penyaluran air bersih ini kembali dilakukan sesuai dengan surat permohonan air bersih dari Kepala Desa Seraya Timur, karena di wilayahnya mengalami kekeringan akibat cuaca kemarau panjang.

“Sesuai surat permohonan yang diterima, kami kembali mendistribusikan 5000 liter air bersih ke Banjar Dinas Bukit Satu, Desa Seraya Timur. Air bersih yang kami salurkan ditampung di cubang umum. Air bersih ini memenuhi kebutuhan sebanyak 15 KK atau 75 jiwa,” jelasnya.

Arimbawa mengatakan, pihaknya siap mendistribusikan air kepada warga yang membutuhkan bila ada permohon yang masuk ke BPBD dari pihak desa. Menurutnya musim kemarau seperti sekarang, banyak warga mulai mengalami krisis air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Terhadap hal ini pihaknya siap mendistribusikan air bersih tersebut sepanjang ada permohonan dari desa.

IB Ketut Arimbawa menambahkan, pendistribusian air terus dilakukan ke daerah yang kering dan sulit mendapat air. Diantaranya ke Seraya Timur, dan beberapa daerah di Kecamatan Kubu. Sesuai perkiraan BMKG, beberapa desa di Kecamatan Kubu dan Karangasem berpotensi alami kekeringan ekstrim panjang.

“Sebelumnya kita juga sudah mendistribusikan air bersih ke beberapa titik di Kecamatan Kubu dan Kecamatan Karangasem. Air yang didistribusikan di tampung di cubang umum milik masyarakat dan kelompok,” katanya.

Terpisah, Perbekel Desa Seraya Timur, Made Pertu, mengatakan, musim kemarau membuat warganya banyak yang mengalami krisis air bersih. Warga yang kesulitan air tersebar di Banjar Tanah Barak, Bukit Catu, Tiinjalas, Gili Selang, serta Tukad Buah. Dari 2.452 Kepala Keluarga di Seraya Timur, warga yang krisis air bersih capai 800 – 850 KK. Kebanyakan tinggal di atas.

“Kekeringan di Seraya Timur semakin parah. Masyarakat makin sulit untuk mendapatkan air bersih. Terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok setiap hari. Seperti makan minum dan kebutuhan yang lainnya,”ungkap Made Pertu.

Ditambahkan, untuk makan dan minum warga sudah pusing mencari air. Masyarakat yang krisis air bersih harus jalan menaiki dan menuruni bebukitan untuk mendapat 1 jerigen air. Jaraknya diperkirakan 3 sampai 5 kilometer. Ada juga beberapa warga yang naik motor untuk mencari air ke bagian bawah.

“Warga yang kesulitan air harus mengirit pakai air. Satu jerigen bisa dipakai beberapa hari untuk makan dan minum. Sedangkan untuk kebutuhan lainnya seperti mandi terpaksa dikurangi,”jelas Made Pertu. (tio/bfn)