Dewan Soroti Krisis Guru di Karangasem

dewan-soroti-krisis-guru-di-karangasem
Komisi IV DPRD Karangasem menyoroti krisis guru berkepanjangan dalam rapat kerja dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kamis (16/2/2023)
banner 120x600

KARANGASEM, Balifactualnews.com—Dewan Karangasem melalui Komisi IV, kembali menyoroti krisis guru yang terus menghantui kabupaten ujung timur Bali itu. Sodokan Dewan itu, terungkap dalam rapat kerja Komisi IV dengan Disdikpora, Kamis (15/2/2023).

Rapat kerja dipimpin langsung Ketua Komisi IV, I Nyoman Rena, dihadiri beberapa komisi, diantaranya Kadek W Kusmiadewi, I Ketut Badra, Komang Mardana Wimbawa, Ketut Susinta, dan Ketut Mangku. Sedangkan rombongan dari Disdikpora dipimpin langsung I Wayan Sutrisna selaku Kepala Dinas disana.

“Pemerintah mesti secepatnya bersikap, kekurangan guru SD hingga SMP yang mencapai 1000 orang lebih harus secepatnya dicarikan solusi,” ucap Rena dalam rapat kerja tersebut.

Krisis guru yang berkepanjangan, tidak hanya menjadi keprihatinan komisi IV DPRD Karangasem, juga menjadi kepiluan masyarakat. Terhadap hal ini, Nyoman Rena menyodok pemerintah daerah  agar lebih berinovasi dan mengeluarkan jurusnya  dalam menangani krisis  guru tersebut.

“Pemerintah daerah sering mengeluarkan wacana akan menggeser pegawai tamatan sarjana pendidikan yang ada di masing-masing OPD. Kami berharap wacana ini harus segera direalisasikan sehingga krisis guru secepatnya bisa dientaskan,” seloroh politisi Partai Golkar asal Desa Pempatan, Kecamatan Rendang itu.

Senada dengan Rena, Ketua Fraksi Partai Gerindra, Kadek W Kusmiadewi mendesak pemerintah daerah fokus dalam menangani masalah pendidikan yang ada di Karangasem. Menurutnya, krisis guru yang terjadi sama halnya mengurangi kesempatan generasi anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

“Pendidikan menjadi program unggulan sesuai visi misi Pemkab Karangasem. Kami berharap krisis guru yang terjadi sampai saat ini penangananya harus lebih diprioritaskan. Wacana yang digaungkan memang oke, tapi eksekusi nya memble,” sodok Kusmiadewi.

Anggota Komisi IV lainnya, yakni, I Ketut Badra dan I Komang Mardana Wimbawa, justru memberikan sorotan yang lebih menukik terkait krisis guru tersebut. Politisi Partai Golkar ini, menilai, krisis guru yang berkepanjangan membuktikan pemerintah daerah kurang peka terhadap persoalan yang ada.

“Eksekutif harus berpikir serius menyikapi persoalan ini. Kalau terus dibiarkan seperti ini, maka krisis guru akan persoalan yang panjang. Dan, yang rugi adalah masyarakat,” ucap Badra yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar itu.

Sikap kritis Komisi IV  DPRD Karangasem terhadap krisis guru tersebut, langsung ditanggapi Kadis Dikpora I Wayan Sutrisna. Di hadapan anggota Komisi IV, mantan Kadis Koperasi ini mengatakan, kekurangan guru yang dialami Kabupaten Karangasem mencapai 1272 orang. Rinciannya, sebanyak 633 orang untuk guru SD dan 639 untuk guru SMP.

“Kami sudah melakukan upaya-upaya dalam mengatasi krisis guru ini. Selain melakukan perekrutan PPPK, juga melakukan kajian untuk memberikan permohonan surat perjanjian kerja kepada kepala sekolah untuk merekrut guru yang dibutuhkan. Upaya lainnya, kami membuat relawan untuk mengajar. Semoga dengan upaya yang akan kami lakukan ini bisa mengatasi krisis guru yang terjadi saat ini,” pungkas Sutrisna. (tio/bfn)