Korban I Nyoman Merta masih tergantung di langit-langit bekas kandang sapi miliknya (kiri), sementara petugas Polsek Kota Karangasem yang akan melakukan olah TKP bersiap-siap menurunkan korban dari tiang gantungan. (foto:ist)
KARANGASEM Balifactualnews.com—Tanpa sebab yang jelas, seorang kakek bernama I Nyoman Merta (88), asal Banjar Dinas Jumenang, Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, nekat menyudahi hidupnya dengan cara gantung diri di kandang sapi miliknya, Kamis (30/4/20) .
Ulah nekat sang kakek disiang bolong itu, kontan membuat geger warga sekitar. Pasalnya sang kakek menghabiskan sisa hidupnya tanpa ada alasan yang jelas.
Adalah anak korban I Wayan Parsa Artana (50), yang pertama kali melihat kejadian itu. Siang itu, Artana hendak bermaksud melihat buah durian di kebun dekat kandang sapi yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.
Tiba di kebun, Artana di buat kaget alang kepalang. Pasalnya di sebuah bangunan bekas kandang sapi, dia melihat orang tuanya terbujur kaku tak bernyawa, dengan posisi masih tergantung di langit-langit bangunan kandang sapi tersebut.
Yakin orang tuanya sudah meninggal dunia, Artana lantas menyampaikan kejadian itu kepada saudaranya I Wayan Sulendra Yasa, yang juga sebagai Bedesa Adat Jumenang. Selanjutnya, pihak keluarga korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Kota Karangasem.
Laporan keluarga korban mendapatkan atensi dari petugas Polsek Kota, dan langsung turun ke lokasi kejadian. Dari olah TKP yang dilakukan, petugas tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban karena perbuatan orang lain.
Kapolsek Karangasem Kompol I Ketut Suartika, dikonfirmasi, Jumat (1/5/20), mengatakan, dilihat dari ciri-ciri fisik dan barang bukti yang ada di TKP, korban tewas, murni karena gantung diri dengan menggunakan selendang warna kuning.
“Korban tewas murni karena gantung diri. Hasil visum luar yang kita lakukan tidak ditemukan ada luka bekas kekerasan di tubuh korban, kecuali luka bekas jeratan selendang di leher korban,” pungkasnya. (tio/son/bfn)