Malam Panik di Tengading, Ketika Kukul Bulus Jadi Tanda Bahaya

malam-panik-di-tengading-ketika-kukul-bulus-jadi-tanda-bahaya
Masyarakat bergotong royong menata geobag sebagai tanggul darurat di tepi Sungai Betel untuk menahan luapan air yang kembali merendam Dusun Tengading.

KARANGASEM, balifactualnews.com – Langit Dusun Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, tampak gelap pekat, Kamis (18/9/2025) sore. Hujan deras sejak siang tak kunjung berhenti, membuat warga gelisah menatap derasnya arus Sungai Betel yang kian meninggi.

“Sejak jam empat sore air sudah deras sekali. Kami semua was-was,” tutur I Wayan Sudana, salah seorang warga yang rumahnya berada tak jauh dari aliran sungai.

Kekhawatiran itu menjadi kenyataan. Pukul enam sore, air sungai meluap, menembus tanggul, dan mulai memasuki pemukiman. Hanya dalam waktu singkat, halaman rumah berubah menjadi kolam.

Malam itu, ketika air terus naik hingga sepinggang orang dewasa, suara kukul bulus terdengar bertalu-talu. Bunyi kentongan dipukul keras-keras di tengah hujan deras, menjadi isyarat peringatan agar warga segera bersiap. “Itu tanda bahaya, supaya semua bisa menyelamatkan diri, barang-barang, juga ternak,” ujar Sudana.

Panik melanda. Dalam kegelapan, warga berlarian, mengevakuasi anak-anak, mengangkat barang seadanya, bahkan ada yang menuntun sapi dan babi keluar dari kandang. Air makin meninggi, sementara hujan seakan tak memberi jeda.

Ironisnya, banjir kali ini datang ketika genangan sebelumnya sejak awal September belum benar-benar surut. Sejumlah warga yang sempat pulang ke rumah harus kembali mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga di lokasi yang lebih tinggi.

“Sudah capek rasanya. Baru saja pulang, harus ngungsi lagi,” ucap seorang ibu rumah tangga sambil menggendong anak kecilnya yang ketakutan.

Harapan warga sederhana, mereka ingin hidup tenang tanpa dihantui banjir setiap kali hujan deras mengguyur. “Kami harap sungai ini dinormalisasi dan dibuatkan bronjong yang tinggi. Kalau tidak, setiap musim hujan, kami akan terus was-was,” kata Sudana.

Pemerintah Kecamatan Manggis melalui Camat Putu Eka Putra Tirtana menyebut pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida sudah turun melakukan pengecekan. Dalam waktu dekat, alat berat akan dikerahkan untuk normalisasi alur sungai.

Sementara itu, warga bergotong royong membuat tanggul darurat dari geobag berisi pasir. Sebuah upaya sederhana di tengah rasa lelah, namun penuh harapan agar malam-malam panik seperti itu tak lagi terulang. (tio/bfn)

Exit mobile version