KARANGASEM, Balifactualnews.com—Para photographer yang berhasil masuk dalam nominasi 10 finalis lomba foto Pesona Karangasem serangkaian Hut ke-4 Komunitas Photographer Karangasem (KPK) dan Hut Kota Amlapura ke-382, benar-benar menghasilkan karya masterpiece. Keindahan alam dan keunikan budaya yang ada di kabupaten ujung timur Bali ini, berhasil diabadikan dengan kekuatan karakter dan roh riligius yang dimiliki masing-masing photographer.
Foto dengan judul Tradisi Ngaben Mengarak Bade di Laut karya I Wayan Mardana, misalnya. Prosesi ngaben di Desa Adat Padangbai, Kecamatan Manggis yang berhasil diabadikan photographer asal Nusa Penida, Klungkung itu, mengesankan kekuatan sang photographer dalam mencari sudut dan ruang tradisi yang dimiliki krama Hindu di Bali, khususnya yang ada di Karangasem
Rerajahan Yamaraja, karya I Gede Sudiartana, juga berhasil menangkap nuansa religus dalam tradisi yang dimiliki Desa Adat Bugbug, melalui kamera drone. Karyanya itu juga menjadi masterpiece 10 finalis lomba foto Persona Karangasem yang didukung penuh Pemkab Krangasem, Bank BPD Bali, Sriwijaya Camera dan Canon Indonesia.
Masih dalam nuansa relegius tradisi budaya di Karangasem, foto dengan judul Usaba Dangsil, karya I Gusti Agung Atmaja. Kelangkaan momen yang diabadikan sang pohotogtraper, sekaligus membawa nuansa tradisi kemasa lampau. Maha karyanya ini juga masuk dalam daftar masterpiece 10 finalis lomba foto Pesona Karangasem Hut KPK, yang saat ini masih terus diadu oleh tiga dewan juri professional, diantaranya I Nyoman Butur Suantara, I Wayan Guna Yasa dan juri dari KPK Karangasem I Wayan Edy Surya Gautama.
Setidaknya ada empat karya masterpiece tradisi riligius budaya Karangasem, yang masuk dalam 10 besar lomba foto Pesona Karangasem tahun ini. Selain ada Tradisi Ngaben di Laut Padangbai, Rerajahan Yamaraja, dan Usaba Dangsil , juga ada foto Sanghyang Jaran Gading, yang menjadi kepercayaan masyarakat Desa Adat Giriana Kauh, Kecamatan Selat, Karangasem, sebagai ritual permohonan agar panen melimpah. Hasil bidikan photographer I Gusti Putu Parwata itu, sangat dramatis dengan nuansa riligius dan magis yang sangat kuat.
Sedangkan enam foto masterpiece 10 filanalis lainnya, selain mengangkat keindahan alam Karangasem, juga ada yang membidik pontensi kelautan yang ada perairan timur Bali itu. Gabreilla Okki, photographer wanita asal Denpasar, mencoba menggali pontensi kelautan Karangasem. Kepekaan akan nasib nelayan yang ada di gumi tandus itu, membuat dia tergerak untuk mengabadikannya. Hasilnya, foto dengan judul “Hasil Tangkapan” dengan lokasi pantai Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, berhasil tembus menjadi karya masterpiece dalam lomba Foto Pesona Karangasem Hut ke-4 KPK Karangasem.
“Itu foto saya abadikan tahun 2019, usai jalan-jalan ke pantai Amed, Kecamatan Abang,” kata Gabreilla Okki kepada balifactualnews.com, Sabtu 18 Juni 2022
Masih dalam nuansa pontensi laut Karangasem, foto dengan judul Petani Garam Tradisional Amed, karya I Made Alit Suantara juga masuk dalam daftar karya masterpace 10 filanalis lomba foto Pesona Karangasem.
Sementara itu, tiga karya masterpiece 10 filanalis lomba foto Karangasem mengangkat keindahan alam Karangasem. Diantaranya keindahan pantai Virgin Beach Desa Bugbug. Foto itu karya Puspa Mawarni, seorang photographer wanita asal Malang. Ada juga yang mengabadikan keindahan vew sawah Mahagiri dengan latar belakang Gunung Agung. Foto dengan judul Mahagiri, karya I Dewa Putu Sukandi Jaya Ninggrat.
Keindahan alam bawah laut pantai Amed juga tak luput menjadi bidikan sang photographer professional. Foto dengan judul Dive Tulamben, karya I Ketut Nadri berhasil lolos untuk bersaing menjadi yang terbaik diantara 10 finalis lainnya.
Tapi yang menarik, objek wisata Taman Ujoeng Soekasada, masih tetap menjadi idola para pencinta seni fotografi tanah air untuk mengabadikannya. Ini dibuktikan dari bidikan lensa fotographer landscape, Didik Putradi. Foto dengan judul Pesona Taman Ujung Karangasem, menjadi salah satu karya masterpiece 10 finalis lomba foto Pesona Karangasem yang akan dipamerkan dalam Hut Kota Amlapura , pada 22 Juni hingga 30 Juni 2022 mendatang. (paramitha)