KARANGASEM, Balifactualnews.com–Masyarakat Karangasem memberi apresiasi tinggi terhadap pelayanan yang diberikan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Karangasem, dalam melakukan penanganan kebakaran dan evakuasi hewan berbahaya di wilayahnya.
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Damkartan itu tertuang dalam survei tingkat kepuasan masyarakat yang mencapai 87,07 %. Nilai kepuasan yang diberikan masyarakat ini tidak mengada-ngada. Pasalnya dari 117 kasus kebakaran yang terjadi selama Januari hingga November 2023, sebanyak 106 kasus yang berhasil tertangani. Sedangkan 11 kasus kebakaran yang tidak bisa ditangani karena tidak dilaporkan dari masyarakat.
Perihal kepuasan masyarakat Karangasem terhadap sigapnya Damkartan Karangasem dalam menangani kebakaran dan melakukan evakuasi hewan berbahaya, terungkap dalam Forum Konsultasi Publik Damkartan dengan tokoh masyarakat dan stakeholder lainnya, seperti TNI/Polri, Camat, Forum Perbekel, dan perwakilan dari media massa yang dilaksanakan di Aula Dinas Kominfo, Karangasem, Jumat (10/11/2023).
Kadis Damkartan Karangasem, I Made Agus Budiyasa, mengatakan, kendati tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan sangat memuaskan, namun dari sisi kecepatan waktu penanganan (respontime) masih sangat rendah. Selain karena geografis yang menjadi faktor, terbatasnya armada dan personil juga menjadi penyebab penanganan kebakaran tidak bisa dilakukan secara maksimal.
“Melalui forum konsultasi publik ini kami berharap ada masukan untuk memperbaiki kinerja dalam penanganan kebakaran dan penyelamatan kedepan,” harap mantan Kadishub Karangasem itu.
Sementara itu, Tim Ahli Bupati Bidang Perencanaan Pembangunan, I Gede Adnya Mulyadi, yang hadir dalam kegiatan itu, mengatakan, jumlah personel Damkar yang berjumlah 48 orang masih dibawah standar, mengingat Kabupaten Karangasem memiliki luas wilayah terluas nomor dua di Bali.
Terhadap hal ini pihaknya mengusulkan agar Damkar Karangasem membangun satu Pos Damkar lagi di wilayah Kecamatan Kubu. Usulan itu disampaikan mengingat wilayah Kubu tergolong sangat rawan kebakaran terutama kebakaran lahan disaat musim kemarau seperti sekarang.
“Mencegah kebakaran, masyarakat wajib diberikan edukasi tentang kebakaran, terutama kepada para pedagang yang ada di pasar. Edukasi juga penting dilakukan disekolah-sekolah. Dengan edukasi ini minimal masyarakat bisa lebih antisipatif terhadap persoalan kebakaran,” pungkas Adnya Mulyadi. (tio/bfn)