KARANGASEM, Balifactualnews.com – Pasar Rakyat (tradisional) Menanga, yang berlokasi di Banjar Menanga Kangin, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, mengalami kebakaran hebat, Minggu (5/11) malam. Tidak Ada korban jiwa dalam musibah itu, kendati demikian kebakaran pasar rakyat itu memunculkan kerugian sekitar Rp700 juta lebih.
Informasi yang dihimpun, menyebutkan, peristiwa kebakaran diketahui sekitar pukul 23.30 wita. Saat itu salah seorang warga yang sedang melakukan penarikan uang di ATM bank tidak jauh dari lokasi kejadian secara tidak sengaja melihat kobaran api dari arah blok kios pasar.
Baca Juga : Dua Bulan, Polres Karangasem Ungkap 5 Kasus Narkotika
Kejadian tersebut kemudian disampaikan kepada petugas Satpam bank yang kebetulan sedang berjaga. setelah dipastikan ternyata benar ada kobaran api dari salah satu bangunan areal blok 3 dari utara pintu pasar. Kejadian ini lantas dilaporkan ke Polsek Rendang.
Kapolsek Rendang, Kompol. I Made Suadnyana dikonfirmasi Senin (6/11), mengatakan, laporan Satpam Bank tersebut langsung di atensi dengan turun langsung ke lokasi kejadian dan mendapati warga mulai berdatangan memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya.
Berselang 40 menit tiga unit armada Damkar Klungkung dan tiga unit armada Damkar Karangasem beserta personil tiba di lokasi melakukan penanganan. Total ada 11 kios berukuran 3×4 yang terbakar, diantaranya ada kios penjual sembako, sarana upakara, , tukang jahit, pedagang pakaian, pedagang jajan bali ada juga pedagang buah dan pedagang jam.
“Kerugian yang dimunculkan akibat musibah kebakaran ini mencapai Rp700 juta lebih,” ungkap Suadnyana.
Sementara itu, hasil olah data dan olah TKP yang dilakukan, muncul dugaan bahwa kebakaran Pasar Rakyat Menanga, itu dipicu karena terjadinya arus pendek listrik pada salah satu kios. Memastikan dugaan itu, pihak kepolisian sampai saat ini masih melakukan pendalaman.
Baca Juga : Pedagang Pasar Menanga Tak Mau Dipindah, Desa Adat Gelar Pecaruan
Terpisah, salah seorang pemilik kios penjual busana adat Bali, I Gusti Lanang Mantra, menuturkan, malam itu kobaran api muncul tiba – tiba, dan membakar kios yang ada didepannya. Warga yang melihat kobaran api besar berteriak minta bantuan. Takut api menjalar ke rumah penduduk
“Malam itu kondisi pasar sepi. Warga yang melihat kobaran api langsung teriak minta bantuan. Semua barang yang ada di dalam kios tak bisa diselamatkan,”terang pria yang juga penggiat seni photography tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Karangasem, Made Agus Budiyasa, mengatakan, proses pemadaman berlangsung cukup lama. Kondisi itu dipicu karena barang-barang yang berada di dalam pasar semuanya mudah terbakar.
“Upaya pemadaman berjalan cukup alot. Api baru bisa dipadamkan setelah 13 ribu liter air disemburkan ke seluruh bangunan pasar,” pungkasnya. (tio/bfn)