KARANGASEM, Balifactualnews.com — Kasus gigitan ajing rabies di Karangasem dalam sebulan terakhir mencapai 9 kasus, tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Abang, Karangasem, Bebandem, Sidemen dan Kecamatan Manggis.
Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kabupaten Karangasem, Pande Gede Arya Saputra, Selasa (7/2), mengatakan, dibandingkan tahun 2022, jumlah kasus gigitan anjing rabies diawal tahun 2023 mengalami penurunan. Pasalnya awal tahun 2022 kasus gigitan ajing rabies di Karangasem mencapai 12 kasus,
“Melihat jumlahnya, kasus ggitan anjing rabies awal tahun 2023 boleh dibilang mulai melandai. Selain terjadi penurunan jumlah kasus gigitan, lokasinya juga menyebar dan tidak fokus di satu lokasi,” kata Saputra
Dari sembilan kasus gigitan anjing rabies di Karangasem sampai saat ini, korbannya bervariasi mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Rata-rata korbannya digigit di bagian kaki dan tidak terlalu parah.
Kendati ada penurunan kasus diawal tahun, kata Pande Saputra, pihaknya tetap tidak mau lengah. Vaksinasi terhadap anjing rabies terutama pada lokasi yang ditemukan kasus gigitan ajing positif rabies semakin digencarkan. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan
“Vaksinasi rabies bersumber rumah tangga sudah kami lakukan sejak awal Januari lalu. Tidak hanya vaksinasi, petugas kami dilapangan juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak melepasliarkan hewan piarannya,” terang Pande Saputra.
Saputra juga berharap peran aktif dari seluruh masyarakat Karangasem jika sempat digigit anjing harus segera melapor ke Puskesmas atau tempat kesehatan lainnya. “Masyarakat harus peduli dengan kesehatan dan keselamatannya masing-masing. Jika digigit anjing segera lapor sehingga kami bisa cepat memberikan pertolongan dan melakukan penelusuran terhadap anjing yang menggigit. Dengan begitu kasus rabies bisa kita tekan,” pungkas Pande Saputra. (tio/bfn)