KARANGASEM, Balifactualnews.com – Tingginya peristiwa kebakaran yang diakibatkan karena dipicu bara api dupa yang mengenai benda mudah terbakar, menjadi perhatian Ketua PHDI Kabupaten Karangasem, Dr. Ni Nengah Rustini.,M.Ag.
Dikatakannya, umat Hindu hampir setiap hari melaksanakan sembahyang yang menggunakan sarana dupa. untuk mencegah terjadinya kebakaran seusai sembahyang, ia menyarankan agar sarana dupa dipadamkan saja.
“Tidaklah salah kalau setelah sembahyang, sarana dupa yang masih menyala dipadamkan saja. Karena intinya adalah kita memohon doa untuk kerahayuan, agar tidak setelah sembahyang karena kita lalai dengan api dupa, kita mendapatkan musibah kebakaran,” terang Rustini kepada media ini, Selasa(31/10/2023).
Rustini mengingatkan, saat sembahyang, paling tidak memperhatikan batang dupanya agar tidak sampai menyentuh benda-benda yang mudah terbakar, agar jika lupa mematikan dupa, potensi kebakaran yang diakibatkan karenanya bisa diminimalisir.
Sementara itu, dari laporan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Karangasem, salah satu kasus kebakaran yang terjadi di Karangasem adalah kebakaran yang diakibatkan kelalaian sembahyang, dimana kebakaran dipicu bara api dupa yang lupa dimatikan.
“Meski prosentase pemicu kebakaran akibat kelalaian sembahyang akibat bara dupa yang mengenai bahan yang mudah terbakar sangat kecil, hal itu juga sangat perlu diwaspadai, terlebih saat ini sedang berlangsung musim kemarau panjang. Kita waspada dengan semua pemicu kebakaran,” tandas Kadis Damkartan Kabupaten Karangasem, I Made Agus Budiyasa. (ger/bfn)