Kerateka Platnas Mohon Restu ke Pura Pengukur-Ukuran

kerateka-platnas-mohon-restu-ke-pura-pengukur-ukuran
Perjalanan Spiritual dilakukan Tim Karate Pelatnas saat persiapan latihan.
banner 120x600

DENPASAR, Balifactualnews.com – Kegiatan positif dilakukan para karateka yang masuk Pelatnas Karate Indonesia dengan memohon restu dan datang ke Pura Pengukur-Ukuran Minggu, (24/11/2024). Pura Pengukur Ukuran merupakan salah satu pura bersejarah di Bali dengan makna simbolis sebagai tempat untuk “menyelaraskan diri”. Mohon restu itu sekala lan niskala agar karateka Pelatnas bisa mempersiapkan diri secara maksimal guna tampil di SEA Games (SEAG) 2025 Thailand.

Disebutkan Manajer Timnas Karate Indonesia untuk Pelatnas SEAG 2025, Armand Setiawan Wulinadi, menurut keyakinan masyarakat Bali, kekuatan magis pulau ini dipercayai sebagai bagian yang tak terpisahkan dari harmoni alam. Arahan Ketua Umum KONI Bali, penting demik melaksanakan kegiatan Nangkil ke Pura Pengukur Ukuran. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan kepada tradisi lokal dan sekaligus mempererat rasa kebersamaan seluruh tim.

“Intinya di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung menjadi dasar dari kegiatan ini. Misi utama tak lain memohon keselamatan, kelancaran serta keberhasilan bagi seluruh anggota tim dalam segala aktivitas yang akan dijalani,” kata Armand Setiawan saat dihubungi, Senin (25/11/2024).

Tim karateka Pelatnas lanjut pria yang juga Ketua Umum Pengprov FORKI Bali itu, berangkat dari hotel pukul 07.00 Wita pagi menggunakan tiga kendaraan yang terbagi dua kendaraan didukung Kodam Udayana.

“Di lokasi sekitar pukul 08.30 Wita dan diterima Jero Mangku. Pelaksanaan sembahyang dilakukan dalam konteks mengajak, bukan memaksakan. Peserta diberikan kebebasan berdoa sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Jero Mangku memohon tuntunan dari Patih Kebo Iwa agar tim diberi kekuatan dan kebersihan hati dalam menjalankan pelatnas,” papar Armand Joger sapaannya.

Dari Pura Pengukuran, tim melanjukan ke Tirta Empul. Sebagian melaksanakan kegiatan melukat atau penyucian dengan menggunakan air.

“Setelah aktivitas di Tirta Empul, tim menuju Puncak Pesona Kintamani untuk makan siang. Dalam perjalanan sempat terjadi kendala karena beberapa jalan ditutup untuk kegiatan upacara,” tutup Armand seraya menambahkan jika saat ini seluruh karateka Pelatnas telah kembali melakoni latihan dengan fokus penguatan fisik dan persiapan umum. (ena/bfn)