KARANGASEM – Gencarnya Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam mensosialisasikan program vaskinasi Booster atau vaksin ketiga Covid-19 tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakatnya sendiri untuk melakukan vaksinasi. Terbukti hingga saat ini capaiannya baru mencapai 52,17 persen. Karangasem masuk katagori pencapaian vaksinasi Booster kedua terendah di Bali,
Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, Ni Made Dwindahari, SKM.,MAP, seijin Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, pihaknya telah gencar dalam memberikan pelayanan penerimaan vaksinasi tersebut, terlebih vaksin Booster bisa didapatkan secara gratis baik di tempat tempat pelayanan di desa atau kelurahan maupun di puskesmas terdekat, namun kemauan masyarakat untuk mendapatkan vaksin Booster masih rendah.
Baca Juga : Vaksinasi Massal Berbasis Banjar, Desa Sukadana Lampaui Target
“Vaksinasi Booster ini sangatlah penting. Selain sebagai upaya mengembalikan imunitas atau kekebalan tubuh, dari beberapa manfaat vaksin booster dalam konteks kesehatan, vaksin booster secara tidak langsung dapat menjadi modal untuk penguatan pemulihan ekonomi. Artinya jika masyarakat sudah kebal terhadap virus Covid-19 ini, tentunya masyarakat bisa bekerja tanpa rasa kawatir,” ungkap Dwindahari saat ditemui Balifactualnews.com
Lebih jauh Dwindahari menjelaskan, dari sisi kesehatan setidaknya terdapat 3 alasan penting dari vaksinasi Booster. Pertama, adanya kecenderungan penurunan jumlah antibodi sejak 6 bulan pasca vaksinasi, terutama di tengah kemunculan varian-varian Covid-19 baru termasuk varian Omicron. Data yang disebutkan WHO misalnya, dalam kurun waktu yang sama kepada orang dengan usia 50 tahun ke atas, terjadi penurunan efektivitas vaksin sebesar 10% dan 32%. Kedua, sebagai bentuk usaha adaptasi masyarakat hidup di masa pandemi Covid-19 demi kesehatan jangka panjang. Dan, ketiga, memenuhi hak setiap orang Indonesia untuk mengakses vaksin demi perlindungan diri dan komunitas.
Terkait masih rendahnya minat masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi Booster, Kabid P2P yang begitu ramah kepada para awak media ini berharap, agar dari lintas sektoral masing-masing wilayah lebih gencar lagi untuk mengajak masyarakat Karangasem untuk menerima vaksinasi Booster. Aparat desa juga diahrapkan lebih proaktif.
“Sekali lagi mengapa vaksinasi Booster perlu diberikan. Selain karena tubuh tidak merespon secara memadai, yang artinya jika dua dosis pertama tidak membuat tubuh merespon dengan baik virus varian Covid-19, juga adanya waktu kekebalan, dikhawatirkan dengan seiring berjalannya waktu kekebalan tubuh kita akan menurun. Kemudian juga karena kinerja vaksin tahap pertama dan kedua tidak sempurna, sehingga sangat perlu diberikan vaksin Booster atau kasinasi tahap ketiga ini,” terang Dwindahari. (ger/bfn)













